Hari pernikahan jadi hari paling ditunggu setelah serangkaian persiapan yang memakan banyak waktu, biaya dan energi. Namun satu hal yang tidak bisa dilewatkan begitu saja adalah malam pertama atau pengalaman seks untuk pertama kalinya.
Barangkali sebagian orang bakal bertanya pada mereka yang sudah menikah. Ada yang bilang malam pertama itu tidak menyenangkan karena dipenuhi rasa sakit. Ada pula yang berkomentar malam pertama jadi malam yang penuh rasa canggung karena tidak tahu harus mulai dari mana.
Sebenarnya pengalaman seks adalah personal dan berbeda pada tiap orang. Namun Anda perlu memastikan deret mitos berikut tidak layak dipercaya lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tujuh mitos seputar malam pertama.
Banyak yang berpendapat bahwa seks untuk pertama kalinya akan terasa sangat menyakitkan. Namun ini tidak sepenuhnya benar.
Sebagaimana dilansir News18, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman sehingga menurunkan produksi pelumas alami vagina. Saat pelumas tipis, penetrasi jadi menyakitkan.
Seiring 'jam terbang', Anda dan pasangan akan mulai rileks, produksi pelumas memadai sehingga rasa tidak nyaman berkurang. Namun jika rasa sakit ini tak kunjung pergi, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya.
Rasa sakit saat berhubungan seks bisa mengarah pada kondisi endometriosis, fibroid rahim atau penyakit lain.
Karena terlalu banyak menonton serial porno, banyak orang menganggap seks untuk pertama kali bakal memicu pendarahan. Pendarahan ini akibat selaput dara (hymen) yang robek saat penetrasi. Padahal, tidak semua penetrasi akan memicu pendarahan.
Menurut Teen Vogue, studi menemukan sebanyak 67 persen perempuan yang disurvei tidak mengalami pendarahan. Selaput dara merupakan lapisan yang bisa meregang dan robek. Selaput dara yang robek pun tidak selalu disebabkan hubungan seks penetratif.
Katanya, kali pertama berhubungan seks tidak akan membuahkan kehamilan. Padahal, kehamilan sangat mungkin terjadi jika ejakulasi berada di dalam vagina atau dekat liang vagina. Sperma akan mudah masuk dan siap membuahi sel telur.
Kalau Anda dan pasangan belum merencanakan kehamilan, sangat disarankan untuk menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi paling mudah dan murah yang bisa Anda dapatkan adalah kondom.
Siapa bilang? Orgasme bukan merupakan barang wajib dalam seks. Sebagaimana dilansir Huffington Post, seks adalah soal kesenangan dan koneksi. Sebaiknya orgasme dilihat sebagai bonus dari kesenangan dan keintiman Anda dan pasangan.
Seks sebaiknya diarahkan sebagai kesempatan eksplorasi. Anda nantinya akan melakukannya berkali-kali tapi tiap kesempatan digunakan untuk menciptakan petualangan baru. Selama itu menyenangkan buat Anda dan pasangan, tentu tak jadi soal mau seperti apapun caranya.