Jakarta, CNN Indonesia --
Semua orang pasti pernah mengalami cegukan. Beragam cara pun dipakai untuk menghentikan gangguan ini.
Perlu diketahui, kata cegukan diketahui juga menjadi salah satu istilah yang paling banyak ditelusuri di Google di 2021. Tapi sebetulnya, kondisi apakah itu dan bagaimana cara untuk menghentikannya?
Apa itu cegukan?
Untuk memahami cegukan, Anda harus tahu tentang diafragma, otot utama yang mengontrol pernapasan yang terletak tepat di bawah paru-paru dan dekat perut. Saat Anda menarik napas, diafragma berkontraksi dan dada Anda mengembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari CNN, Ali Seifi, Direktur Neuro-ICU dan Profesor di departemen bedah saraf di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di San Antonio, cegukan merupakan kejang otot tiba-tiba, sehingga otak menerima pesan untuk menutup lipatan di tenggorokan secara berulang.
Penyebab Cegukan
Tapi secara ilmiah, cegukan dapat dipicu oleh banyak hal termasuk makanan pedas, alkohol, minuman berkarbonasi, hingga makan terlalu cepat.
Apa hubungannya makanan pedas dengan cegukan? Makan makanan yang pedas dapat mengiritasi lambung secara kimiawi. Ingat bahwa perut sangat dekat dengan diafragma yang dapat merangsang otot untuk kejang, rasa pedasnya makanan ini akan merangsang dan memperingatkan otak untuk cegukan.
Tapi beberapa teori menyimpulkan bila cegukan merupakan upaya yang dilakukan tubuh untuk mencegah air masuk ke paru-paru.
Siapa yang berisiko mengalaminya?
Semua orang berisiko mengalami cegukan. Semua orang, baik itu anak-anak, remaja, dewasa, bahkan anjing sekalipun.
"Bahkan ada kepercayaan dalam komunitas ilmiah bahwa semua mamalia bisa cegukan," kata Seifi.
Tapi menurut Mark Fox, seorang profesor gastroenterologi di Universitas Zurich di Swiss, cegukan lebih sering terjadi pada manusia di usia lebih muda. Faktanya, cegukan bisa sangat umum terjadi pada bayi, termasuk saat masih di dalam kandungan.
"Yang menarik, karena mereka belum menggunakan paru-paru mereka. Alasan yang menurut saya kebanyakan orang mengira cegukan terjadi (di dalam rahim) karena sebenarnya cegukan itu melatih otot-otot pernapasan di dalam rahim. karena Anda memang perlu bernapas segera setelah Anda lahir," ungkap Fox.
"Dengan berkontraksi berulang kali, mengendurkan diafragma dan otot pernapasan (lainnya), itu melatih bayi."
Tetapi seiring bertambahnya usia, tidak ada pola jelas tentang siapa yang lebih sering cegukan.
"Itu bisa ada hubungannya dengan varian dalam tubuh manusia. Satu orang mungkin memiliki diafragma yang lebih melekat pada perut mereka daripada yang lain, dan oleh karena itu iritasi perut mereka lebih mungkin menyebabkan cegukan," kata Seifi.
Cara menghentikan cegukan
Seringkali ketika seseorang mulai cegukan, perdebatan lantas terjadi tentang bagaimana cara menghentikannya.
Caranya beragam dan benar seperti halnya menahan napas, hingga meminum segelas air dengan cepat dan berurutan.
"Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan, tetapi sebenarnya mereka menargetkan otot-otot ini," kata Seifi.
Tapi jika ada kasus di mana cegukan berkepanjangan yang berlangsung lebih dari dua hari, bisa saja menjadi gejala dari masalah lain.