Studi: Bahan Plastik yang Digunakan Sehari-hari Bisa Picu Obesitas

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Feb 2022 05:45 WIB
Makanan yang tak sehat bukan satu-satunya penyebab obesitas. Studi terbaru menemukan bahan plastik yang digunakan sehari-hari juga bisa picu obesitas.(Foto: Istockphoto/turk_stock_photographer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelebihan berat badan umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Mulai dari tidak berolahraga, kurang bergerak hingga konsumsi makanan tidak sehat. Tapi, bukan hanya itu saja, studi terbaru menunjukkan bahan kimia yang terdapat di barang plastik yang digunakan sehari-hari juga dapat memicu obesitas.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Environmental Science & Technology ini mendapati bahan kimia di plastik dapat mengubah metabolisme manusia dengan mendorong pertumbuhan sel lemak. Efek bahan kimia sintetis ini memengaruhi sistem endokrin, yang berhubungan dengan hormon pengatur nafsu makan, metabolisme, dan berat badan.

Hasil ini didapat setelah peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia melakukan metanol untuk mengekstrak bahan kimia dari 34 produk sehari-hari, termasuk botol minuman, nampan sayuran, sabut gosok, dan tutup cangkir kopi.

Mereka mendeteksi total 55.300 fitur kimia. Dari semuanya, hanya 629 zat yang sudah ada dalam database, termasuk 11 yang diketahui mengganggu metabolisme.

"Kemungkinan besar bukan penyebab biasa, seperti bisphenol A, yang menyebabkan gangguan metabolisme ini," kata peneliti Johannes Völker, dikutip dari Medical News Today.

Studi sebelumnya menemukan bahwa kandungan yang terdapat di dalam plastik seperti bisphenol A atau BPA dan ftalat dapat mempengaruhi perkembangan dan kesuburan manusia.

Penelitian ini juga menekankan bahwa kemasan makanan bukan satu-satunya sumber pengganggu metabolisme. Bahan kimia ini juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit, misalnya dari sandal mandi atau saat menghirup debu yang telah bersentuhan dengan lantai plastik.

Meski demikian para peneliti mengatakan, terlalu dini untuk mengukur kontribusi bahan kimia plastik terhadap obesitas dari perspektif kesehatan masyarakat.

"Jadi, kami tidak dapat menarik hubungan sebab akibat dengan apa yang terjadi pada populasi manusia sejauh ini," katanya.

(tst/ptj)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK