Peristiwa Isra dan Miraj yang umumnya disebut Isra Miraj merupakan salah satu kejadian suci yang dialami Nabi Muhammad SAW. Namun, keduanya adalah hal yang berbeda.
Perbedaan Isra dan Miraj terletak dari pengertian secara bahasa serta tempat yang ditempuhnya. Meski begitu, peristiwa tersebut serangkai dan dilakukan di malam yang sama, yakni pada 27 Rajab 1442 Hijriyah.
Lihat Juga : |
![]() |
Perbedaan Isra dan Miraj yang pertama bisa dilihat dari etimologi atau asal usul katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari situs resmi NU, KH Zakky Mubarak selaku Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjelaskan bahwa pengertian Isra secara etimologi adalah perjalanan malam. Sementara itu, Miraj adalah kata kerja yang bermakna naik ke atas dengan tanda.
Adapun perbedaan kedua yakni dari tempat asal perjalanan beserta tujuannya. Peristiwa Isra adalah kejadian diperjalankannya Nabi Muhammad di malam hari dari Masjidil Haram yang ada di Makkah, Arab Saudi, ke Masjidil Aqsa, di Yerusalem, Palestina, oleh Allah SWT.
Sementara peristiwa Miraj yakni dinaikkannya Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Tidak ada gambaran spesifik soal Sidratul Muntaha. Namun, banyak pakar tafsir dan ulama yang menyebutkan tempat tersebut amat indah dan hanya Nabi Muhammad SAW yang pernah melampauinya.
Di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW diperintahkan untuk salat 50 rakaat per hari. Namun, setelah meminta saran kepada Nabi Musa AS, Rasulullah SAW meminta agar rakaatnya diturunkan.
Tercetuslah perintah dari Allah SWT agar setiap umat Islam di dunia melaksanakan salat lima waktu.
Banyak sekali hikmah Isra Miraj yang dapat dipetik umat Islam. Berikut di antaranya:
Ustaz Wahyul Afif Al-Ghafiqi bercerita bahwa sebelum peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW dilanda berbagai kesedihan. Beliau ditinggalkan istrinya, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib. Keduanya adalah orang-orang yang terus mendukung dakwahnya.
Setelah kehilangan keduanya, Rasulullah mendapatkan berbagai kesulitan dan tekanan dari orang-orang Quraisy. Beliau mengalami penghinaan hingga dilempari dengan tanah.
Setelah berbagai rangkaian kesedihan dan kesulitan itu, Allah SWT menghibur Nabi dengan peristiwa Isra Miraj. Setidaknya, dari peristiwa tersebut, umat muslim dapat mengambil hikmah bahwa setiap ada cobaan yang terus-menerus, akan selalu ada kemuliaan yang menanti.
Lanjut halaman dua...