Gejala-gejala Long Covid yang Perlu Diwaspadai

CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2022 08:30 WIB
Meski telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, bukan tak mungkin seseorang mengalami gejala berkepanjangan. Berikut gejala long Covid yang perlu diwaspadai.
Ilustrasi. Ada beberapa gejala long Covid yang perlu diwaspadai. (iStock/AaronAmat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Long Covid masih menjadi ancaman di tengah masyarakat. Meski telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, bukan tak mungkin seseorang mengalami gejala long Covid yang perlu diwaspadai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan long Covid sebagai gejala jangka panjang yang dialami penyintas Covid-19 setelah dinyatakan sembuh.

Faktanya, sejumlah penelitian menemukan, beberapa orang mengalami efek jangka panjang dari infeksi virus corona (Covid-19), mulai dari kelelahan hingga disfungsi kognitif. Beberapa juga dilaporkan mengalami efek psikologis pasca-sembuh dari Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menukil laporan di Live Mint, tidak semua organ terkena efek di saat yang sama. Tingkat keparahan pada setiap orang juga akan saling berbeda satu sama lain.

Lantas, bagaimana dengan long Covid yang disebabkan varian Omicron? Beberapa ahli menganggap terlalu dini untuk melacak hal tersebut.

Ahli pulmonologi Erlang Samoedro berpendapat gejala long Covid yang disebabkan varian Omicron belum bisa dideteksi karena masih baru.

"Tapi, kalau gejalanya ringan, biasanya enggak ada gejala long Covid yang timbul," ujar Erlang, beberapa waktu lalu.

Gejala Long Covid yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi sakit tenggorokanIlustrasi. Ada beberapa gejala long Covid yang perlu diwaspadai. (iStock/bymuratdeniz)

Namun, untuk lebih berhati-hati dan mendapatkan penanganan yang tepat, ada beberapa gejala long Covid yang perlu diwaspadai. Beberapa gejala ini cukup umum dialami penyintas yang mengalami long Covid. Berikut di antaranya menukul laman WHO:

- kelelahan;
- sesak napas atau kesulitan bernapas;
- masalah memori, konsentrasi, dan tidur;
- batuk menerus;
- sakit dada;
- kesulitan bicara;
- nyeri otot;
- anosmia;
- depresi atau kecemasan;
- demam.

Orang yang mengalami long Covid juga mungkin akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan rumah tangga.

Gejala ini umumnya akan bertahan sejak awal terinfeksi SARS-CoV-2 hingga masa pemulihan. Seiring waktu berjalan, gejala bisa datang dan pergi.

Kondisi long Covid, menurut WHO, biasanya dapat didiagnosis pada tiga bulan setelah terinfeksi.

Namun, sulit untuk memprediksi berapa lama gejala long Covid ini terjadi. Pasalnya, setiap pasien menunjukkan gejala yang saling berbeda, termasuk juga durasi munculnya gejala.

Siapa saja yang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19 berisiko mengalami long Covid. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa sekitar 10-20 persen penyintas Covid-19 terus mengalami gejala berkepanjangan yang diduga sebagai long Covid.

Jika Anda merasa mengalami beberapa gejala long Covid yang perlu diwaspadai di atas, maka segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Saat ini, tak ada terapi pengobatan khusus untuk pasien long Covid. Hanya saja, data menunjukkan, perawatan holistik dapat membantu seseorang untuk pulih dari long Covid.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER