7 Kesalahan Diet Intermittent Fasting, Bikin Hasil Tak Maksimal
Intermittent fasting merupakan salah satu metode diet yang populer. Namun, dalam praktiknya, masih banyak orang melakukan kesalahan diet intermittent fasting yang membuat hasilnya jadi tak maksimal.
Banyak orang menjalani pola diet ini untuk menurunkan berat badan hingga meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Banyak penelitian menemukan bahwa diet ini memberikan dampak positif pada tubuh dan memperpanjang angka harapan hidup.
Mengutip Healthline, diet intermittent fasting adalah pola makan yang terbagi ke dalam dua periode, yakni puasa dan makan. Diet ini tak menentukan makanan apa saja yang harus dikonsumsi, melainkan kapan seseorang harus makan.
Metode puasa ini melibatkan puasa selama 16 jam setiap hari atau puasa selama 24 jam yang dilakukan dua kali dalam sepekan.
Kesalahan Diet Intermittent Fasting
Namun, ahli gizi Mia Holm mengatakan bahwa pada praktiknya, masih banyak orang yang membuat kesalahan saat melakoni pola puasa intermiten. Ia juga menegaskan bahwa puasa tersebut tak bisa dilakukan oleh semua orang.
Berikut beberapa kesalahan diet intermittent fasting menurut ahli yang perlu diketahui, mengutip South China Morning Post.
1. Konsumsi makanan tidak sehat saat periode makan
Banyak orang yang kalap setelah berpuasa selama 16 jam. Akibatnya, alih-alih mengonsumsi makanan sehat, mereka justru memilih makanan tinggi kalori untuk dikonsumsi.
Padahal, kebiasaan tersebut bisa membatalkan manfaat kesehatan yang diberikan diet intermittent fasting untuk tubuh.
"Penting bagi Anda untuk konsumsi makanan sehat selama periode makan," ujar Holm.
2. Makan terlalu sedikit
Pola makan ini tidak membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi. Namun, lebih kepada membatasi waktu makan.
"Makan terlalu sedikit atau kurang dari 1.200 kalori per hari selama periode makan hanya akan menimbulkan penurunan massa otot dan memperlambat metabolisme," kata Holm memperingatkan.
Simak kesalahan diet intermittent fasting lainnya di halaman berikutnya..