Label Gaun Pengantin Ukraina Kini Memproduksi Baju Militer

CNN Indonesia
Rabu, 23 Mar 2022 13:00 WIB
Label mode Ukraina, Milla Nova, yang dikenal dengan koleksi gaun pengantinnya, kini memproduksi pakaian untuk tentara dan tenaga medis di medan perang.
Ilustrasi. Label gaun pengantin Ukraina kini memproduksi baju militer untuk tentara yang berjuang. (REUTERS/MYKOLA TYMCHENKO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Label mode Ukraina, Milla Nova, yang dikenal dengan deretan koleksi gaun pengantinnya, kini mulai memproduksi pakaian untuk tentara dan tenaga kesehatan di negaranya. Pilihan untuk memproduksi pakaian tentara ini dilakukan saat Rusia terus melancarkan invasinya ke Ukraina.

"Seiring membuat gaun pengantin untuk membuat banyak pasangan bahagia, kami juga fokus menyelamatkan negara kami," ujar CEO Milla Nova, Ulyana Kyrychuk, melansir CNN.

Gaun pengantin koleksi Milla Nova sendiri biasa didistribusikan di 50 negara di dunia, termasuk di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai dokumentasi memperlihatkan para karyawan Milla Nova yang tengah 'bergempur' menyelesaikan rompi militer bermotif loreng yang khas dan menjahit jaket hoodie.

Hingga kini, Milla Nova telah berhasil memproduksi 1.500 item pakaian yang akan dikenakan tentara dan tenaga medis yang bertugas di medan perang.

Kyrychuk mengatakan bahwa selama proses pembuatan pakaian militer, dia juga memperhatikan dan menjamin keselamatan para pekerjanya. Para pekerja, sebutnya, bekerja lembur untuk membuat pakaian guna mendukung upaya pertahanan Ukraina.

"Semua karyawan dibayar pada bulan Februari dan tim manajemen bekerja sepanjang waktu untuk mengatur proses bisnis dan membayar pegawai kami," jelas Kyrychuk.

Bagi Kyrychuk, tugas utamanya sebagai CEO adalah melindungi dan memastikan masa depan pegawai. Tak hanya itu, Kyrychuk juga mengaku siap menerima karyawan baru dari Ukraina Timur yang baru-baru ini menjadi pengungsi.

Milla Nova saat ini mempekerjakan 600 pekerja. Mereka yang berbasis di Lviv diberi pilihan untuk pergi ke negara tetangga Polandia, di mana pabrik darurat didirikan di Warsawa setelah invasi.

Sejauh ini, 70 karyawan telah dievakuasi ke Warsawa. Sekitar 450 karyawan tetap berada di Lviv.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER