Jangan Sepelekan Batuk, Waspada Gejala TBC

CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2022 13:05 WIB
Batuk berulang menjadi salah satu gejala TBC yang wajib diwaspadai.
Ilustrasi. Batuk berulang menjadi salah satu gejala TBC yang wajib diwaspadai. (Istockphoto/Koldunov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyakit tuberkulosis (TBC) tak boleh diabaikan. Anda perlu mewaspadai beberapa gejala TBC demi mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak menularkannnya ke orang lain.

Dalam peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada hari ini, Kamis (24/3), publik kembali diingatkan bahwa TBC masih menjadi ancaman kesehatan yang nyata.

Global Tuberculosis Report 2021 menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan kasus TBC terbanyak di dunia setelah India dan China. Ada sekitar 824 ribu kasus TBC di Indonesia. Namun, hanya sekitar 384 ribu di antaranya yang dilaporkan dan mendapatkan penanganan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 93 ribu kasus.

Sayangnya, perhatian terhadap TB tidak sebesar perhatian masyarakat terhadap Covid-19. Padahal, TBC tak kalah bahaya dengan Covid-19.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengingatkan ada beberapa tanda TBC yang perlu diwaspadai.

"[Gejala] terbanyak itu batuk, batuknya bukan sehari dua hari tetapi cukup lama. Patokannya 2 minggu, tetapi kadang lebih dan hilang timbul," ujar Erlina, dalam konferensi pers Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, Rabu (23/3).

Selain batuk, ada juga beberapa gejala TBC yang perlu diperhatikan di antaranya:

- nafsu makan berkurang;
- berat badan menurun;
- kelelahan;
- demam, tidak terlalu tinggi dan biasanya hilang sendiri.

"Cukup istirahat, banyak minum, ini hilang sendiri," tambah Erlina.

Drugs for tuberculosis treatmentIlustrasi. Batuk jadi salah satu gejala TBC yang perlu diwaspadai. (iStockphoto/dusanpetkovic)

Menjadi gejala yang patut diwaspadai, namun batuk masih dianggap sepele oleh sebagian besar orang. Padahal, batuk merupakan salah satu respons tubuh saat terjadi masalah.

Erlina memberikan contoh, orang batuk saat tersedak atau ada makanan yang tidak sengaja masuk ke saluran napas. Batuk ini merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda yang tidak seharusnya ada di saluran napas.

Pada kaum perokok, batuk pun dianggap biasa. Kenyataannya, perokok biasanya mengalami peradangan kronis di saluran napas, lalu terbentuk sekret di mukosa. Tubuh pun refleks mengeluarkan sekret ini dengan batuk.

"Orang normal [sehat] itu enggak batuk. Kalau batuk pasti ada sesuatu. Batuk [akibat] keselek, ada refleks batuk. Kalau batuk terus-terusan, berarti ada penyakit," papar Erlina.

Erlina mengimbau masyarakat untuk mewaspadai batu berulang yang biasa berlangsung selama dua pekan, yang diikuti gejala TBC lain seperti kelelahan, nafsu makan turun, dan berat badan turun.

TBC sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini umumnya menyerang organ paru-paru. Namun, beberapa kasus TBC juga terjadi pada organ tubuh yang lain.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER