Studi Israel Klaim Vaksin Booster Kedua Ampuh Tekan Risiko Kematian

CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2022 15:30 WIB
Studi teranyar di Israel menemukan pemberian vaksin booster kedua dengan jenis Pfizer ampun dalam menekan risiko kematian.
Ilustrasi. Studi teranyar di Israel menemukan pemberian vaksin booster kedua dengan jenis Pfizer ampun dalam menekan risiko kematian. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Studi terbaru menemukan, pemberian vaksin booster kedua dengan jenis Pfizer dapat menekan risiko kematian. Vaksin booster kedua membuat tingkat kematian akibat Covid-19 lebih rendah 78 persen daripada mereka yang hanya mendapatkan satu kali booster.

Studi dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan terbesar di Israel, Clalit Health Services. Studi dilakukan pada lebih dari 500 ribu warga berusia lanjut (lansia).

Mengutip Reuters, sekitar 58 persen peserta telah menerima vaksin booster kedua jenis Pfizer, atau suntikan dosis ke-4 . Sisanya hanya mendapatkan satu kali vaksin booster, atau tiga dosis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti kemudian mencatat adanya 92 kematian di antara kelompok pertama, yang mendapatkan vaksin booster kedua. Sementara pada kelompok yang hanya mendapatkan vaksin dosis ke-3, angka kematian mencapai 232 kasus.

"Kesimpulan utamanya adalah booster kedua menyelamatkan nyawa," ujar Ronen Arbel, peneliti di Clalit and Sapir College.

Namun, perlu diketahui, studi tersebut belum melalui tahap peer review. Artinya, untuk mendapatkan validasi, studi masih harus ditelaah oleh para ahli.

Selain itu, penelitian juga memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah studi yang hanya melibatkan penggunaan jenis vaksin Pfizer.

Belakangan, kabar mengenai efektivitas vaksin booster kedua memang tengah diperbincangkan. Mengutip USA Today, Food and Drug Administration (FDA) sendiri disebut berpotensi menyetujui pemberian vaksin dosis ke-4 ini, sebagai salah satu upaya mencegah lonjakan.

Namun, beberapa ahli justru mempertanyakan hal tersebut. Sebagian berpendapat bahwa suntikan dosis ke-4 memang memberikan pengaruh terhadap kelompok lansia, tapi tidak untuk orang usia dewasa muda.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER