Dilansir dari laman NU Online, berikut bacaan doa niat puasa untuk Ramadan yang bisa Anda lafalkan. Terdapat beberapa versi niat puasa yang dapat dibaca:
1. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri Ramadana hadzihisanati lillahita'ala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta'ala.
2. نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
Nawaitu shaumal ghadi min hadzihis sanati'an fardhi Ramadana.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadan.
3. نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كُلِّهِ لِلهِ تَعَالَى
![]() |
Nawaitu shauma syahri Ramadana kullihi lillahi ta'ala.
Artinya: Aku sengaja berpuasa bulan Ramadan sekaliannya karena Allah ta'ala.
Bacaan niat puasa di poin ketiga ini diasumsikan untuk satu bulan penuh selama Ramadan, sehingga orang yang menjalaninya tidak harus mengulang niat di malam-malam berikutnya.
Lihat Juga : |
Ketentuan tersebut berdasarkan Mazhab Maliki dan wajib dibaca saat memasuki malam pertama puasa Ramadan.
ويبيت الصيام في أوله "وليس عليه البيات" كل ليلة "في بقيته" وكذلك كل صوم يجب تتابعه يكفي النية الواحدة
Artinya: Seseorang harus berniat puasa pada malam hari di awal Ramadan. Tidak ada kewajiban niat berpuasa pada setiap malam pada hari-hari selanjutnya. Demikian juga berlaku pada puasa yang harus dikerjakan berurutan. Cukup niat sekali di awal. (Syekh Ahmad bin Ghanim An-Nafrawi Al-Maliki, Al-Fawakihud Dawani. [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah:1997 M/1418 H], jus I, hal 467).
Itulah bacaan doa niat puasa Ramadan yang dapat dibaca pada waktu malam hari setelah salat Isya atau sebelum terbitnya fajar.
(avd/avd/ptj)