Makan Gorengan saat Berbuka Puasa, Hati-hati Bahayanya

CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2022 08:30 WIB
Gorengan memang terasa nikmat disantap saat berbuka puasa. Namun, Anda perlu tahu beberapa bahaya banyak makan gorengan berikut ini.
Ilustrasi. Meski nikmat disantap, namun ada beberapa bahaya banyak makan gorengan yang perlu diwaspadai. (ashishacoway/Pixabay)

2. Meningkatkan risiko diabetes

Sejumlah penelitian menemukan bahwa asupan gorengan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2.

Sebuah studi mencatat, orang yang mengonsumsi makanan cepat saji dua kali per minggu ditemukan dua kali lebih mungkin untuk mengalami resistensi insulin.

Studi lain menemukan, konsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu membuat seseorang 39 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe-2.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Meningkatkan risiko obesitas

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang diracik dengan metode lain.

Dengan demikian, makan gorengan dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan. Hal ini jelas membuat seseorang berisiko mengalami kenaikan berat badan.

Hal yang sama juga dipicu oleh kadar lemak jenuh yang tinggi pada gorengan. Lemak jenuh dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak, yang kemudian membuat seseorang mengalami kelebihan berat badan.

4. Mengandung senyawa berbahaya

Chicken drumsticks fried in boiling oil. Thai street food.Ilustrasi. Salah satu bahaya banyak makan gorengan disebabkan oleh kandungan akrilamida. (iStockphoto/Teerasak1988)

Bahaya banyak makan gorengan selanjutnya disebabkan oleh akrilamida, senyawa berbahaya yang terdapat di dalam makanan yang digoreng.

Akrilamida merupakan zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan yang dimasak dalam suhu tinggi seperti menggoreng dan memanggang. Akrilamida dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino.

Makanan bertepung dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang tinggi. Penelitian pada hewan menemukan bahwa akrilamida berpotensi meningkatkan risiko kanker.

(asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER