Mata Kering Ditemukan Menjadi Gejala Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2022 07:30 WIB
Sejumlah studi menemukan, mata kering menjadi salah satu gejala Covid-19.
Ilustrasi. Sejumlah studi menemukan, mata kering menjadi salah satu gejala Covid-19. (Istockphoto/ia_64)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mata kering ditemukan sebagai salah satu gejala Covid-19. Hal ini ditemukan dalam sejumlah studi yang telah dipublikasikan.

Teranyar, studi di Hong Kong menemukan, 1 dari 5 pasien Covid-19 mengalami kekeringan pada mata, yang ditandai dengan penglihatan kabur, gatal, nyeri atau sensasi terbakar, atau adanya cairan yang keluar.

Dikutip dari South China Morning Post, para peneliti dari Chinese University of Hong Kong mengevaluasi sebanyak 228 pasien yang pulih, selama 1-3 bulan setelah didiagnosis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, studi lain yang dipublikasikan di jurnal Ocular Surface juga menemukan hubungan antara infeksi virus corona penyebab Covid-19 dengan gangguan pada neuropati serat kecil di permukaan mata, yang mengeluarkan tanda mirip dengan mata kering.

Menyitat laman Asian Journal of Media and Communication, studi ini dilakukan terhadap 23 pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Peserta studi sebelumnya tak memiliki riwayat penyakit atau gangguan pada mata.

Ditemukan, 21 dari 23 peserta studi memperlihatkan adanya perubahan jaringan kornea yang biasa ada pada neuropati serat kecil. Sebanyak 8 di antaranya melaporkan kekeringan pada mata.

Ilustrasi isolasi mandiriIlustrasi. Mata kering ditemukan menjadi salah satu gejala Covid-19. (iStock/MrJub)

Sejak lama, mata kering memang kerap dikaitkan dengan infeksi SARS-CoV-2. Sebuah studi pada tahun 2020 menunjukkan hubungan antara Covid-19 dan enzim pengubah angotensisn-2 (ACE2).

Para peneliti menemukan ACE2 di dalam sel-sel konjungtiva atau membran yang menutupi bagian depan dan dalam kelopak mata.

Namun, mata kering tak selalu merupakan gejala Covid-19. Mengutip Medical News Today, efek tidak langsung dari pandemi juga bisa menyebabkan mata kering.

Misalnya saja, penggunaan masker. Masker yang digunakan dengan tidak pas bisa membuat udara yang diembuskan seseorang bersirkulasi di sekitar mata. Hal ini dapat menyebabkan penguapan air mata lebih cepat dan membuatnya jadi kering.

Selain itu, meningkatkan waktu memandang layar gawai selama pandemi juga bisa memicu mata kering. Layar gawai membuat seseorang yang melihatnya lebih jarang berkedip. Hal ini dapat mempercepat penguapan air mata.

Gejala Covid-19 pada Mata

Tak hanya mata kering, sejumlah studi juga telah menemukan beberapa gejala terkait mata yang disebabkan oleh paparan SARS-CoV-2.

Sebuah jajak pendapat tahun 2020 menemukan beberapa gejala lain pada mata. Studi ini melibatkan sebanyak 83 peserta yang pernah dinyatakan positif Covid-19. Berikut di antaranya:

- fotofobia atau sensitivitas cahaya (18 persen);
- mata gatal (17 persen);
- sakit mata (16 persen).

Selain itu, sebuah tinjauan tahun 2021 juga mencatat bahwa gejala pada mata ditemukan bervariasi. Berikut di antaranya:

- penglihatan kabur;
- konjungtivitis;
- sensasi ada benda asing di mata;
- chemosis atau peradangan dan pembengkakan yang dapat menyebabkan gatal dan kesulitan melihat.

Jika Anda mencurigai mata kering yang dialami sebagai gejala Covid-19, segera lakukan pemeriksaan melalui tes swab.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER