Kenali Atrial Fibrilasi, Debar Jantung Tak Selalu karena Si Dia

CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2022 06:01 WIB
Atrial fibrilasi merupakan kondisi irama jantung yang tidak teratur dan sering terjadi sangat cepat yang bisa memicu pembekuan darah di jantung. (iStockphoto/Tharakorn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jantung berdebar saat tak sengaja bertemu pandang dengan si dia. Namun jika jantung berdebar saat tidak ada si dia atau tidak ada aktivitas berarti, Anda patut curiga. Jangan-jangan, ada kemungkinan Anda mengalami atrial fibrilasi (AF).

Atrial fibrilasi merupakan kondisi irama jantung yang tidak teratur dan sering terjadi sangat cepat yang bisa memicu pembekuan darah di jantung.

"Saat jantung berdebar, [denyut] ireguler, kita duga AF dan harus ditindaklanjuti dengan serius. Jangan sampai berdebar, oh dianggap enggak apa-apa, tahu-tahu stroke," ujar Prof. Yoga Yuniadi, spesialis jantung di Siloam Hospitals TB Simatupang, dalam Siloam Health Corner pada Selasa (12/4).

Kenapa atrial fibrilasi berkaitan dengan stroke?

Irama jantung normal berasal dari satu 'generator' yang disebut sinoatrial (SA) node. Secara alami, denyut jantung berasal dari hantaran listrik yang dikirim SA node.

Namun pada orang dengan atrial fibrilasi, ada banyak 'generator' yang mengirimkan aliran listrik sehingga membuat denyut jantung tidak beraturan.

Ketidakteraturan denyut jantung akan mengakibatkan darah yang berasal dari serambi dan seharusnya ke bilik, malah hanya berputar-putar. Ini berisiko membuat darah terkumpul pada ruang buntu jantung dan menggumpal.

"Kalau lepas, dia masuk ke bilik kiri jantung, dipompa dan tersangkut di otak lalu stroke," imbuhnya.

Bagaimana prevalensi AF di Indonesia?

Prof. Yoga melihat gambaran kasar dari beberapa data ada kira-kira 2,2 juta orang Indonesia yang mengalami atrial fibrilasi. 

Dalam kesempatan serupa, Budi Ario Tejo, spesialis jantung Siloam Hospitals TB Simatupang, mengatakan gambaran dari riset yang dilakukan di Jakarta, ada sekitar 0,2 persen dari total penduduk Jakarta hidup dengan atrial fibrilasi .

Jika penduduk Jakarta ada sekitar 11 juta jiwa, kira-kira sebanyak 220 ribu mengalami atrial fibrilasi.

"Tidak ada faktor tunggal yang bisa mencetuskan. Ini multifaktorial, ada usia, jenis kelamin, penyakit yang sudah diderita sebelumnya," jelas Tejo.

"Ada hubungannya dengan gaya hidup? Gaya hidup yang tidak sehat, merokok, gula darah tidak terkontrol, stres enggak dikelola, istirahat kurang, mengakibatkan remodelling struktur jantung sehingga risiko atrial fibrilasi makin besar."

Mereka yang memiliki masalah pada jantung termasuk gagal jantung, penyakit jantung koroner, akan meningkatkan risiko atrial fibrilasi hingga 3-5 kali lipat.

Sementara itu, gejala AF yang paling bisa dikenali adalah denyut jantung tidak teratur. Kadang iramanya normal, kadang jauh lebih cepat.

Tejo menambahkan, sebagian besar pasien juga mengeluhkan sesak napas, lalu nyeri di dada meski jarang, lemas, keringat dingin, dan hampir pingsan.

"Saat atrial fibrilasi, risiko komplikasi tinggi dan paling dikhawatirkan stroke," imbuhnya.

Bagaimana menangani atrial fibrilasi?

Menurut Tejo, penanganan atrial fibrilasi akan bermuara pada mengembalikan irama jantung ke irama yang normal atau AF tetap ada tetapi dalam kondisi terkendali.

Untuk melakukannya, diperlukan tata laksana berupa pemberian obat dan ablasi.

Terapi obat biasanya pasien akan diberi obat anti aritmia. Namun obat ini tak jarang memberikan efek samping sistemik yang cukup berat.

Kemudian prosedur ablasi merupakan prosedur untuk menutup 'generator' di luar 'generator' alami jantung. Ada dua jenis ablasi yakni ablasi radiofrekuensi dan ablasi cryo. Menurut Prof. Yoga, prosedur ablasi lebih baik dalam menangani atrial fibrilasi.

"Selain memperbaiki AF berulang, ablasi mampu memperbaiki kualitas hidup. Pada kelompok AF yang dini, baru saja ada, tindakan ablasi ini bahkan bisa mencegah stroke. Kalau untuk AF yang sudah lama, manfaat pencegahan stroke enggak ada, tapi kualitas hidup lebih baik," jelasnya.

(els/agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK