Sakramen Tobat, Tanda Kasih Pengampunan Tuhan dalam Tradisi Katolik

CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2022 18:59 WIB
Tak hanya lewat pantang dan puasa, masa Prapaskah juga diisi dengan penerimaan sakramen tobat. Berikut tata cara sakramen tobat dan doa tobat. (iStockphoto/asiandelight)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masa Prapaskah merupakan masa pertobatan. Tak hanya lewat pantang dan puasa, masa Prapaskah juga diisi dengan penerimaan sakramen tobat. Berikut tata cara sakramen tobat dan doa tobat.

Dalam tradisi Katolik, sakramen tobat merupakan sakramen penyembuhan. Seseorang yang telah dibaptis bisa jauh dari Allah karena perbuatan dosa.

Dosa mampu merusak hubungan manusia dengan sesama maupun dengan Allah. 

Sebagaimana dilansir Katolisitas, sakramen tobat memberi kesempatan orang yang berdosa untuk bertobat dan memperoleh kembali rahmat pembenaran dari Allah.

Anda tentu ingat kisah anak yang hilang tetapi mau kembali dan diterima ayahnya (Lukas 15: 11-32). Kisah ini menggambarkan betapa Allah mau menerima anak-anak-Nya lagi meski sang anak sudah berbuat dosa dan menjauh dari-Nya.

Dalam penerimaan sakramen tobat, gereja menjadi saluran rahmat pengampunan dan pendamaian Allah.

Seperti dikutip laman Keuskupan Agung Jakarta, sakramen tobat tidak menuntut air mata dan sekadar rasa sesal, tetapi perubahan hati dan seluruh sikap hidup.

Sakramen tobat akan diterimakan pada umat secara pribadi. Biasanya gereja akan menyediakan bilik pengakuan dosa yang terpisah dengan Imam atau Pastor.

Tata cara penerimaan sakramen tobat

Anda akan memasuki bilik pengakuan dosa, berlutut, dan menerima berkat pengantar lalu membuat tanda salib sebagai pembukaan pertobatan.

Bapa, sakramen tobat yang terakhir saya terima adalah ... (sebutkan kapan terakhir kali menerima sakramen tobat)

Bapa, dari saat terakhir saya menerima Sakramen Tobat sampai saat ini, saya sadari telah melakukan dosa-dosa dan oleh karena itu pada saat ini di hadapan Bapa saya mau mengaku kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa dan kepada seluruh umat Allah yang kudus, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, khususnya bahwa saya telah berdosa: ... (ungkapkan dosa Anda dengan jujur)

Saya sungguh menyesal atas semua dosa saya itu, dan dengan hormat saya meminta pengampunan serta penitensi yang berguna bagi saya.

Anda pun akan menerima nasihat dari Imam dan apa yang harus dilakukan sebagai penitensi atas dosa Anda. Kemudian, Anda diminta untuk mengucapkan Doa Tobat.

Doa Tobat

Allah Yang Maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau Yang Maha Pengasih dan Maha Baik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah Yang Maha Murah, ampunilah aku orang berdosa ini. Amin

Sebagai penutup, Imam akan memberikan absolusi, lalu Anda membuat tanda salib dan mengucapkan terima kasih.

(els/agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK