Darren Barnet, Model Pria Pertama Victoria's Secret
Label pakaian dalam Victoria's Secret menunjuk model pria pertamanya.
Model pria itu adalah Darren Barnet, yang berperan sebagai kekasih Paxton Hall-Yoshida dalam serial Netflik, Never Have I Ever.
Barnet membantu peluncuran pakaian 'bebas gender' sebagai koleksi teranyar Victoria's Secret. Mengutip Quartz, dijuluki 'Pink', koleksi ini menawarkan busana bebas gender termasuk hoodies, celana olahraga, dan pakaian olahraga.
Melalui kampanye baru ini, Victoria's Secret juga akan mempromosikan pentingnya kesehatan mental dan ikut serta dalam mendorong gerakan inklusivitas.
"Kami sangat senang mengumumkan kemitraan ini, karena Darren adalah panutan positif bagi remaja dan dewasa muda," ujar CEO Pink Victoria's Secret Amy Hauk dalam sebuah pernyataan resmi, melansir Men's Health.
"Saat kami fokus untuk memperluas pasar bebas gender, kami ingin memastikan mitra kami tidak hanya mewakili keragaman pelanggan, tapi juga mewujudkan individualitas dan kepercayaan diri," tambah Hauk.
Barnet sendiri menyampaikan rasa senangnya dengan kolaborasi tersebut melalui sebuah unggahan Instagram.
"Saya sangat bersemangat untuk membagikan beberapa gaya baru ini. Saya juga bersyukur bahwa saya bisa menjadi bagian dari tujuan yang baik," ujar Barnet.
Sebelumnya, Barnet juga pernah berbicara soal kesehatan mental. Menurutnya, rasa syukur dan meditasi menjadi kuncinya menjaga kesehatan mental.
"Saya menghabiskan setidaknya 20 menit di pagi hari, bangun, dan [bermeditasi] mengucapkan terima kasih atas mata, telinga, hidung, jari tangan, kaki, karena faktanya saya bisa berjalan dan bernapas," ujar Barnet.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya raksasa pakaian dalam ini untuk memperbaiki citra mereknya. Sebagaimana diketahui, Victoria's Secret telah lama dituduh mempromosikan standar kecantikan yang berdampak negatif pada generasi muda.
Selama beberapa tahun terakhir, Victoria's Secret juga menyetop peragaan busananya, mengubah jajaran modelnya, termasuk model berukuran besar, transgender, hingga orang dengan kondisi down syndrome.
(asr)