Museum LGBT Pertama Inggris Dibuka di London

CNN Indonesia
Minggu, 08 Mei 2022 20:40 WIB
Ilustrasi LGBT. Queer Britain, museum LGBT pertama Inggris Raya, resmi dibuka di London pekan ini. (AFP PHOTO/NOEL CELIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Queer Britain, museum LGBT pertama Inggris Raya, resmi dibuka di London pekan ini. Museum itu menawarkan sejarah dan budaya komunitas LGBT ke audiens yang lebih luas.

Museum itu didirikan di sebuah bangunan dari Abad ke-19 di wilayah yang dibangun kembali di belakang stasiun kereta King's Cross.

Museum tersebut membutuhkan waktu empat tahun pembangunan dan sepenuhnya dibiayai pendanaan swasta.

Sebuah pameran besar dijadwalkan selama beberapa bulan mendatang. Pameran itu berisi gabungan foto, karya seni, dan kostum.

Pengunjung museum ini akan menemukan sejarah dari komunitas LGBT di Inggris Raya, sejak era berlintas-busana Victoria hingga pawai Pride Month.

Museum ini juga akan mengenalkan sosok-sosok pioner LGBT di Inggris Raya, seperti pebalap Roberta Cowell yang dianggap sebagai transpuan Inggris pertama, dan Justin Fashanu yang merupakan pesepakbola profesional pertama yang mengaku gay.

"Queer Britain merupakan tempat permanen bagi kami untuk bisa merayakan siapa kami sebenarnya, kontribusi luar biasa yang kami buat untuk sejarah," kata salah satu manajer museum, Stephanie Stevens.

Queer Britain, museum LGBT pertama Inggris Raya, resmi dibuka di London pekan ini. (AFP/DANIEL LEAL)

"Dan kemudian mengedukasi bangsa ini sehingga mereka tahu soal kontribusi itu juga. Kami ingin menggapai semua orang," katanya tanpa melihat gender, seksualitas, atau identitasnya.

"Penting untuk memiliki museum dan ruangan ini karena sebagai masyarakat queer kami begitu sering diminta untuk bersyukur atas segala ketidakadilan yang kami alami," lanjutnya.

Salah satu pengunjung yang berasal dari Birmingham, Elisha Pearce, datang sehari setelah museum dibuka pada Kamis (5/5). Ia kemudian menemukan foto prajurit Perang Dunia I yang melintas-busana.

"Saya tidak mengira foto itu ada dari masa itu. Ini jelas penting, bahwa kita bisa mengerti bagaimana sejarah kita telah berkembang dan bagaimana kita mencapai posisi kita sekarang," kata Pearce.

Sementara bagian pameran lainnya didedikasikan untuk dan dibuat oleh masyarakat LGBT sendiri.

"Ini sesuatu yang kita perlukan selama bertahun-tahun di negara ini," kata Richard Halstead, pengunjung asal London.

"Saya harap ini sungguh awal positif atas sesuatu yang akan tumbuh dan berkembang dan menjadi bagian permanen dari warisan budaya negeri ini," lanjutnya.

(afp/end/bac/end/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK