Kami Rita (52) seorang sherpa (suku) asal Nepal memecahkan rekor ke-26 kalinya dengan mendaki gunung Everest, mengalahkan rekornya sendiri tahun lalu.
Dia memecahkan rekor sebagai orang yang mendaki puncak Everest terbanyak. Namun pendakiannya ini punya tujuan khusus, melainkan ekspedisi untuk memperbaiki tali yang mengarah ke pendakian dan menetapkan rute untuk pendaki asing.
Kami Rita mendaki gunung setinggi 8.848,86 meter (29.031,69 kaki) pada Sabtu (7/5. Dia memimpin 10 orang pendaki sherpa lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah menerima informasi bahwa tim pengikat tali yang terdiri dari sebelas pendaki telah mencapai puncak sekitar pukul 18.55 waktu Nepal," kata pejabat departemen pariwisata Bhisma Raj Bhattarai kepada AFP.
Dia mendaki Himalaya melalui rute tradisional di sebelah tenggara yang dipelopori oleh warga Selandia Baru Sir Edmund Hillary dan sherpa Nepal Tenzing Norgaypada 1953. Meski demikian, rute ini masih tetap jadi rute yang paling populer.
"Kami Rita telah memecahkan rekornya sendiri dan membuat rekor dunia baru dalam pendakian," kata Taranath Adhikari, Direktur Jenderal Departemen Pariwisata di Kathmand dikutip dari CNN.
Mingma Sherpa dari Seven Summit Treks, yang memimpin tim pemasangan tali mengungkapkan bahwa Kami Rita Sherpa "telah mencapai puncak untuk ke-26 kalinya, membuat rekor baru".
Pendakian ke-25 Kami Rita yang memecahkan rekor juga dilakukan saat ia memimpin tim peasang tali ke Everest tahun lalu.
"Beberapa orang mengejar rekor, tapi saya tidak melakukan ini untuk rekor," kata Kami Rita Sherpa dalam sebuah wawancara dengan AFP pada Maret, sebelum berangkat ke Everest.
"Saya berpikir tentang bagaimana kita bisa meningkatkan pariwisata di Nepal, apa yang bisa kita lakukan agar lebih banyak pendaki gunung datang ke sini dan bagaimana kita bisa memuaskan mereka dan membuat mereka bahagia."
Pria berusia 52 tahun itu mengikuti jejak ayahnya dan menjadi pemandu gunung, pertama kali mencapai puncaknya pada tahun 1994.
Dia telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak itu.
Tahun ini, Nepal telah mengeluarkan 316 izin untuk mendaki Everest pada musim puncak pendakian, yang berlangsung hingga Mei. Namun jumlah ini masih kalah dibanding tahun lalu yaitu, 408 tahun lalu, jumlah tertinggi yang pernah ada.
Nepal yang terkenal dengan lokasi pendakian pegunungan tertinggi di dunia ini sangat bergantung pada pendaki untuk mendapatkan pemasukan negara. Negara ini juga menghadapi kritik karena mengizinkan banyak pendaki naik gunung sehingga menyebabkan kepadatan rute. Pada 2019, kepadatan rute juga menyebabkan beberapa pendaki meninggal dunia.
Everest telah didaki sebanyak 10.657 kali sejak pertama kali didaki pada tahun 1953 dari sisi Nepal dan Tibet dan sejauh ini 311 orang telah meninggal, menurut database Himalaya.
(dzu/chs)