Jakarta, CNN Indonesia --
Sepatu roda tengah menjadi bahasan publik usai sejumlah pesepatu roda jenis inline skate bermain di jalan raya sekitar Gerbang Tol Senayan baru-baru ini.
Aksi rombongan pemain inline skating itu terekam dalam sebuah video yang beredar di sosial media. Rombongan itu terlihat berada di lajur tengah mobil dan motor.
Warganet lantas menilai aksi para pesepatu roda jenis inline skate tersebut berbahaya dan menghalangi pengguna mobil dan motor yang melintas di jalanan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inline skate yang sebagian orang menyebutnya sebagai 'rollerblade' merupakan salah satu jenis sepatu roda dengan ciri keempat rodanya tersusun dalam satu garis lurus (in line) dari depan ke belakang.
Inline skating kemudian diketahui merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari usia dewasa hingga anak-anak.
Sejarah Singkat Inline Skate
Melansir dari National Museum of Roller Skating, sepatu roda pertama kali dibuat tahun 1760-an dan memiliki sebaris roda yang disebut inline skate. Beberapa abad selanjutnya, sepatu roda masih menggunakan desain tersebut.
Di Paris tahun 1819, M Petitbled kemudian mematenkan roller skate pertama menggunakan tiga roda dalam satu baris. Hingga empat dekade selanjutnya, semua sepatu roda menggunakan barisan roda dengan jumlah yang berbeda-beda.
Sementara perkembangan di Indonesia, Jakarta Inline Skate menyebutkan bahwa sepatu roda mulai 1960-an olahraga ini mulai digandrungi sejumlah orang terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Manfaat Inline Skating bagi Tubuh
Terlepas dari kontroversi pemain sepatu roda di jalan raya yang berbahaya, pemain inline skate mengaku menggemari olahraga ini lantaran baik untuk melatih keseimbangan tubuh dan juga menyenangkan karena memiliki banyak variasi gerakan. Melansir berbagai sumber, inline skate merupakan olahraga yang sangat baik untuk membentuk tubuh bagian bawah.
Hal itu terjadi lantaran prosesnya melibatkan banyak dorongan dan mengharuskan pemain untuk memulai dari posisi jongkok. Posisi tersebut diketahui merupakan teknik olahraga yang memperkuat otot bokong, paha, dan betis dengan cara yang tepat sasaran.
Selain itu, inline skate juga dipercaya sebagai olahraga inti yang baik, lantaran perut dan punggung pemain harus terus 'diaktifkan' untuk menjaga keseimbangan.
Dengan demikian, berlatih olahraga ini secara teratur dapat meningkatkan koordinasi dan postur tubuh, menstabilkan persendian, dan membantu pemain lebih menyadari gerak tubuh secara umum.
Berapa Banyak Kalori yang Terbakar?
Mengutip Harvard Medical School mencatat bahwa orang seberat 125 pon atau 56,6 kilogram akan membakar 210 kalori selama 30 menit bermain inline skating. Sementara seseorang dengan berat 155 pon atau 70,3 kilogram akan membakar 260 kalori selama latihan dengan durasi yang sama.
Dan seseorang yang memiliki berat 185 pon atau sekitar 83,9 kilogram akan membakar 311 kalori. Olahraga inline skating juga mampu membakar sekitar 400 kalori per jam dan bahkan lebih jika pemain terlebih dahulu melakukan sprint.
Kendati begitu, penting untuk diingat bahwa jumlah kalori yang terbakar dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, dan tergantung pada sejumlah faktor-faktor seperti usia, berat badan, dan kemampuan fisik.
Dengan demikian, inline skate dipercayai sebagai aktivitas olahraga yang ideal untuk menurunkan berat badan karena inline skate menggabungkan latihan kekuatan dan daya tahan pemainnya.
Meski demikian, sepatu roda atau inlineskate sebaiknya tak dimainkan di jalur yang berbahaya seperti di jalan raya. Lakukan olahraga ini dengan benar dan di tempat aman yang sudah tersedia, misalnya diJakarta International Roller Track Arena (JIRTA) di Kawasan Sunter, Jakarta Utara.