Pemerintah Korea Utara melarang masyarakat untuk mengenakan mantel yang terbuat dari bahan kulit. Gaya berpakaian seperti ini dianggap meniru penampilan sang pemimpin, Kim Jong-un.
Mantel menjadi populer di Korea Utara setelah Kim Jong-un pertama kali memakainya pada tahun 2019.
Setelahnya, pemerintah langsung mengeluarkan pelarangan, menutup lapak penjual mantel, dan membawa mantel-mantel tersebut dari para pemiliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak semua potongan rambut diizinkan di Korea Utara. Pria hanya diperbolehkan memilih potongan rambut dari beberapa yang diperbolehkan pemerintah.
Salah satunya, pria dilarang memiliki potongan rambut spike. Mengutip Times of India, potongan rambut ini dilihat sebagai produk asing.
Selain itu, masyarakat Korea Utara, pria dan wanita, juga tak boleh mengecat rambutnya.
Busana bermerek dianggap sebagai tanda masuknya budaya Barat. Oleh karena itu, Korea Utara melarang masyarakatnya mengenakan pakaian bermerek.
Lihat Juga : |
Jika Anda berlum menikah, maka Anda tak boleh memiliki rambut panjang dan harus menggunakan gaya rambut pendek yang khas.
Negara ini juga melarang masyarakatnya untuk memiliki tindikan di bibir atau hidung serta area-area lain yang kurang umum.
Larangan lain yang dimiliki oleh Korea Utara adalah menggunakan celana jin sobek. Celana jenis ini dianggap merupakan adaptasi gaya negara-negara Barat.
(asr)