Jakarta, CNN Indonesia --
Jabodetabek diselimuti cuaca panas yang cukup ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Cuaca panas bahkan mencapai suhu 36 derajat Celcius.
Koordinator Bidang Cuaca dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saefudin menyebut, kondisi itu terjadi karena saat ini Indonesia tengah memasuki musim pancaroba atau periode peralihan musim hujan ke kemarau.
Tidak hanya di wilayah Jabodetabek, musim pancaroba juga terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia yang berada di wilayah selatan ekuator pada periode April-Mei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam cuaca panas seperti ini, apa yang harus dilakukan masyarakat agar kondisi tubuh tetap terjaga?
Dalam kondisi panas, tubuh umumnya akan rentan mengalami dehidrasi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keringat yang keluar.
Maka dari itu, ahli gizi Irtya Qiyamulail mengatakan bahwa masyarakat perlu memiliki strategi untuk meminimalisasi terjadinya dehidrasi di tengah cuaca yang sangat panas ini.
Berikut beberapa tips 'bertahan' di tengah cuaca panas yang bisa Anda lakukan.
1. Penuhi asupan air
Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan banyak mengonsumsi air. Namun, Anda juga harus memperhatikan frekuensi minum, selain jumlah air yang dikonsumsi.
"Dianjurkan untuk minum dalam jumlah sedikit tetapi sering untuk memaksimalkan penyerapan cairan ke dalam tubuh. Jangan langsung minum dalam jumlah yang banyak sekaligus karena tidak semua cairan bisa terserap," ujar Irtya kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/5).
Simak tips bertahan di tengah cuaca panas lainnya di halaman berikutnya..
2. Kurangi kafein
Irtya mengatakan, minuman yang mengandung kafein tinggi seperti kopi dan teh kental bersifat diuretik sehingga merangsang banyak kencing dan membuat tubuh kehilangan cairan.
Untuk itu, Anda disarankan untuk mengurangi asupan kafein. Anda masih bisa meminum kopi atau teh asal tidak dalam jumlah yang berlebihan.
Dikutip dari Everyday Health, kafein tidak bertindak sebagai diuretik bila dikonsumsi kurang dari 500 miligram dalam sehari. Lima ratus miligram setara dengan 11 hingga 18 cangkir teh berkafein.
3. Kurangi makanan tinggi natrium
Makanan tinggi natrium atau garam dapat memicu perasaan haus. Ketika itu terjadi, Anda mengalami dehidrasi. Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang menarik air dari sel Anda.
4. Tambah asupan cairan dari makanan
Asupan cairan tidak hanya dari minuman, tetapi juga dari makanan. Dengan begitu asupan cairan dalam tubuh akan terpenuhi
"Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan air seperti makanan yang mengandung kuah [sup], serta buah sayur yang tinggi kandungan air," ujar Irtya.
5. Monitor warna urine
 Ilustrasi. Warna urine yang pekat jadi tanda tubuh kekurangan cairan. (iStockphoto/Demkat) |
Saat buang air kecil, coba perhatikan warna urine. Urine bisa menjadi tanda atau alat diagnosis yang berguna tentang kondisi kesehatan.
Warna urine yang pekat menandakan kondisi tubuh kekurangan cairan sehingga perlu minum sesegera mungkin. Jika dengan rehidrasi tidak memulihkan warna urine, maka sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter.
5. Gunakan pakaian tipis
Cuaca panas dapat membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat. Maka dari itu, pilih pakaian tipis menyerap keringat, terutama apabila beraktivitas di luar ruangan. Anda dapat memilih pakain berbahan dasar katun, linen, dan chambray.