Bedanya Diare Biasa dan Akibat Hepatitis Akut pada Anak

CNN Indonesia
Selasa, 17 Mei 2022 07:30 WIB
Diare menjadi salah satu gejala hepatitis akut misterius yang bisa diwaspadai orang tua saat anak mengalami sakit demam mirip hepatitis. (iStockphoto/ALENA DZIHILEVICH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hepatitis akut misterius telah terdeteksi di beberapa wilayah Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat 15 orang terpapar penyakit ini sejak 27 April lalu. Beberapa suspek pun telah terdeteksi di sejumlah wilayah.

Ada beberapa gejala hepatitis akut misterius yang bisa diwaspadai orang tua saat anak mengalami sakit demam mirip hepatitis. Salah satu gejala yang paling umum dari hepatitis akut misterius ini adalah diare atau buang air besar terus menerus yang dialami anak.

Hal ini juga diungkap oleh Ketua unit kerja koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim. Kata dia untuk membedakan diare akibat hepatitis dan diare biasa memang bukan hal yang mudah. Para orang tua sebaiknya memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan jika mencurigai anak terkena hepatitis akut.

"Secara umum agak sulit membedakannya. Perlu tenaga kesehatan yang lebih ahli, kalau kita sebagai orang tua atau awam lebih baik periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Muzal dalam webinar yang digelar IDAI, Selasa (10/5).

Meski begitu, Muzal menyebut meski sulit tetap ada perbedaan antara diare biasa dengan diare akibat hepatitis. Berikut perbedaan diare akibat virus biasa dengan diare akibat hepatitis.

1. Diare biasa

Diare adalah penyakit umum yang kerap dialami anak. Penyakit ini bisa terjadi karena infeksi virus yang dikenal dengan sebutan rotavirus. Biasanya anak akan mengalami demam tinggi sebelum diare.

"Demam lebih dulu, kemudian muntah dua hingga tiga kali baru kemudian diare," kata dia.

Diare akibat rotavirus juga biasanya lebih cair, berbau asam yang disertai dengan kembung di bagian perut.

2. Diare hepatitis

Diare akibat hepatitis juga disertai dengan demam dan mual. Hanya saja demam yang dialami anak biasanya lebih ringan. Sebaliknya, mual dan muntah yang dialami anak justru lebih hebat dan sering hingga anak merasa lemas.

"Gejalanya biasanya mual. Ada diare tapi jarang buang airnya dan demamnya ringan. Anak juga mengalami nyeri perut karena pembesaran hati," kata dia.

(tst/chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK