2. Periksa kadar SGPT dan SGOT
SGPT dan SGOT merupakan enzim yang berhubungan dengan kerusakan sel hati. Saat ada kerusakan pada hati, kedua enzim tersebut dilepas dan kadarnya dalam darah akan meningkat. Jika kadar SGPT dan SGOT berada di atas 500 IU/L, maka anak disarankan untuk kembali melakukan pemeriksaan.
3. Periksa laboratorium lainnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, pasien akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan. Berikut daftarnya:
- IgM anti-HAV atau pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis A;
- HBsAg atau pemeriksaan terhadap kemungkinan hepatitis B;
- IgM anti-HBc atau pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis B, dilakukan jika pemeriksaan HBsAg positif;
- Anti-HCV atau HCV RNA atau pemeriksaan terhadap kemungkinan hepatitis C;
- IgM anti-HDV atau pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis D, dilakukan jika pemeriksaanHBsAg positif;
- IgM anti-HEV atau pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis E.
Namun, pemeriksaan untuk hepatitis D dan E bisa dikesampingkan terlebih dahulu karena belum tersedia secara luas di Indonesia.
- IgM anti-HAV yang dinyatakan negatif;
- HBsAg dan IgM anti-HBc yang negatif;
- Anti-HCV atau HCV RNA yang dinyatakan negatif;
Waspada jika anak menunjukkan berbagai gejala, segera periksakan ke dokter.
KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELANJUTNYA
(chs)