Kanker testis merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkendali di area testis, khususnya pada skrotum. Meski jarang terjadi, namun pria tetap perlu waspada.
Sejumlah faktor risiko meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap kanker testis. Salah satunya adalah kanker testis yang terjadi pada pria bertubuh tinggi.
Hingga saat ini, tak diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan kanker testis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman Mayo Clinic, hampir semua kanker testis dimulai di sel germinal, salah satu sel pada testis yang menghasilkan sperma yang belum matang. Namun, belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan pertumbuhan sel germinal menjadi abnormal.
Ada beberapa gejala yang menandai kanker testis, seperti berikut ini:
- benjolan di salah satu testis;
- perasaan berat di skrotum;
- sakit pada perut atau selangkangan;
- nyeri atau rasa tidak nyaman pada testis;
- payudara membesar;
- sakit punggung.
![]() |
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang memiliki kemungkinan mengidap kanker testis. Berikut di antaranya, mengutip berbagai sumber.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Yale University dan National Institute of Health (NIH) menemukan tinggi badan berpengaruh terhadap risiko kanker testis.
Risiko kanker testis pada pria bertubuh tinggi ini didapatkan dengan menganalisis hasil dari 13 penelitian sebelumnya yang berfokus pada pria dewasa.
Menukil laman Cancer Research UK, para peneliti menemukan, risiko akan meningkat sekitar 13 persen pada setiap penambahan tinggi badan sekitar 5 sentimeter.
Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Hanya saja, peneliti menduga risiko ini muncul karena ukuran testis besar yang lebih sering dimiliki pria bertubuh tinggi. Kondisi tersebut akan memengaruhi risiko kanker.
Simak faktor risiko kanker testis lainnya di halaman berikutnya..