MITOS VS FAKTA

5 Mitos soal Hipertensi: Pakai Garam Himalaya Lebih Sehat dan Aman?

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 11:30 WIB
Berbagai mitos yang tersebar membuat penanganan hipertensi jadi terhambat. Berikut beberapa mitos soal hipertensi dan faktanya.
Ilustrasi. Ada beberapa mitos soal hipertensi yang tersebar, salah satunya garam himalaya yang diklaim lebih aman. (iStockphoto/SMarina)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hipertensi jadi salah satu kondisi medis yang banyak dialami masyarakat. Hipertensi dianggap sebagai salah satu 'silent killer' di dunia.

Sayangnya, masih banyak mitos-mitos seputar hipertensi yang tersebar di tengah masyarakat. Mitos-mitos ini membuat penanganan jadi terhambat.

Hipertensi sendiri merupakan kondisi tekanan darah tinggi yang menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Hipertensi juga jadi salah satu penyebab kematian dini terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hipertensi juga kerap tak disadari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sebanyak 46 persen orang dewasa tak menyadari kondisi hipertensi yang dialaminya. Hanya sekitar 42 persen orang dewasa dengan hipertensi didiagnosis dan diobati.

Kondisi di atas diperparah oleh banyak mitos seputar hipertensi yang menyebar di masyarakat. Berikut di antaranya.

Mitos #1 Hipertensi penyakit orang tua.

Faktanya, hipertensi bisa menyerang usia muda, bahkan sejak usia 20-an.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan kasus hipertensi sudah muncul di usia 25 tahun.

Tak hanya itu, hasil dari May Measurement Month yang diselenggarakan Indonesian Society Hypertensian (InaSH) pada 2017 dan 2018 menemukan, rata-rata usia pengidap hipertensi adalah 40 tahun.

"Ini ada sekitar 34-35 persen. Itu menunjukkan bahwa ada perubahan, dari dulunya penyakit orang tua dan kini turun ke yang lebih muda," ujar Ketua InaSH, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Erwinanto, dalam temu media bersama Tropicana Slim, Selasa (17/5).

Mitos #2 Tidak suka makanan yang asin-asin, berarti aman dari hipertensi.

ilustrasi garamIlustrasi. Faktor risiko hipertensi bukan cuma konsumsi garam. (iStockphoto/artisteer)

Faktanya, faktor risiko hipertensi bukan cuma konsumsi garam.

Selain konsumsi garam, Erwin menjelaskan, hipertensi juga bisa timbul akibat beberapa faktor antara lain kelebihan berat badan, kadar kolesterol tinggi, konsumsi alkohol berlebihan, diabetes, sleep apnea atau tidur mengorok.

Anda juga tak disarankan untuk benar-benar mengeliminasi asupan garam. Tubuh tetap memerlukan garam yang memberikan manfaat jika dikonsumsi dalam jumlah yang disarankan. Anda disarankan mengonsumsi garam maksimal 1 sdt per hari.

Mitos soal Hipertensi: Pakai Garam Himalaya Lebih Sehat dan Aman?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER