HARI LANSIA NASIONAL

Tak Cuma Orang Tua, Hari Lansia Patut Dirayakan Semua Usia

CNN Indonesia
Minggu, 29 Mei 2022 11:34 WIB
Ilustrasi. Semua kelompok umur perlu memperingati Hari Lansia Nasional. (AP Photo/Jean-Francois Badias)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selamat Hari Lanjut Usia Nasional!

Setiap 29 Mei, masyarakat diingatkan soal peran penting lansia buat negara. Selain itu, peringatan ini tidak semata-mata ditujukan buat mereka yang sudah berusia lanjut, tetapi generasi dari berbagai usia.

Ahli saraf Yuda Turana mengatakan, berapa pun usia Anda saat ini, suatu saat Anda akan mencapai lanjut usia.

"Saat memperingati Hari Lansia Nasional, kita, berapa pun umur kita, kita semua memperingati. Kita akan menuju ke sana [jadi lanjut usia], cuma masalah waktu. Namun, ini bukan jadi lansianya, tapi lansia yang sehat dan produktif," ujar Yuda dalam konferensi pers bersama Alzheimer Indonesia (ALZI), Jumat (27/5).

Bicara soal lansia, topik pembicaraan tak akan lepas dari soal penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Tak cuma kulit yang kian keriput dan rambut beruban, otak juga mengalami degenerasi. Demensia menjadi salah satu penyakit yang mengancam kelompok lansia.

Menua dengan sehat bisa dimulai dari usia muda. Ketua Dewan Pembina ALZI Eva Sabdono menuturkan, menjaga kesehatan di usia lanjut tidak seharusnya dilakukan saat sudah menginjak lansia. Justru, hal ini seharusnya dimulai dari usia muda.

Yang cukup mengejutkan, usia pengidap demensia kini semakin muda.

"Saya pernah dengar dari dokter di RSCM, pasien muda itu 35 tahun. Faktor risikonya yang pasti pola hidupnya," kata Eva dalam kesempatan serupa.

Menambahkan Eva, Yuda menjelaskan bahwa demensia bisa dicegah dengan menghindari faktor risiko. Faktor risiko sendiri ada dua, yakni yang bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi.

Ilustrasi. Berbagai penyakit yang biasa menyerang di hari tua bisa dicegah sejak dini. (iStock/polkadot)

Penuaan jelas tidak bisa dimodifikasi. Anda tidak bisa menyetop penuaan.

Namun, pola hidup menjadi faktor risiko yang bisa dimodifikasi. "Tergantung dari pola hidup, ini menyangkut aspek fisik dan psikis. Kalau olahraganya banyak, tapi stresnya banyak juga, [gimana?]" imbuhnya.

Apa saja yang musti diperhatikan untuk mencegah demensia?

1. Tekanan darah terkontrol
2. Kadar gula darah terkontrol
3. Berat badan normal, tidak obesitas
4. Melakukan aktivitas fisik teratur
5. Menghindari kebiasaan merokok
6. Menghindari alkohol
7. Mengelola stres dan kesepian (loneliness)
8. Tidur cukup
9. Memberikan diri asupan informasi yang tepat mengenai hidup sehat

(els/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK