Renungan Harian Katolik Hari Ini : Lebih Bahagia Memberi dari Menerima

CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2022 04:36 WIB
Hari ini, Rabu 1 Juni 2022 merupakan pekan Paskah ketujuh. Renungan harian Katolik hari ini mengingatkan umat akan Yesus yang penuh kasih. (Pixabay/aschenputtel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hari ini, Rabu 1 Juni 2022 merupakan pekan Paskah ketujuh. Renungan harian Katolik hari ini mengingatkan umat akan Yesus yang penuh kasih.

Salah satu bentuk kasih-Nya adalah mendoakan para murid di perjamuan malam terakhir.

Sebelum renungan harian Katolik hari ini dimulai, silakan menyimak bacaan pertama yang mengisahkan Paulus saat perpisahannya dengan penatua jemaat dari Efesus. Kemudian ini akan dilanjutkan dengan Injil dari Yohanes yang berisi doa Yesus yang indah dan penuh kasih.

Bacaan I

Kisah Para Rasul 20: 28-38

Dalam perpisahannya dengan para penatua jemaat dari Efesus, Paulus berkata, "Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya mengikuti mereka.

Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.

Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingatkan perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima."

Sesudah mengucapkan kata-kata itu, Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu, dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah

Injil

Yohanes 17: 11b-19

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.

Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."

Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus

Renungan harian Katolik hari ini

Anda dan juga umat Tuhan meyakini ada kekuatan dan keajaiban dalam doa. Rasanya hati ini menghangat mengetahui orang-orang terkasih mendoakan terlebih di luar momen khusus seperti ulang tahun atau pernikahan.

Tindakan kasih, penuh cinta dan mungkin bisa dibilang romantis dilakukan Yesus. Dia mendoakan murid-murid-Nya di malam perjamuan terakhir.

Dia tahu semua skenario yang bakal Dia hadapi tetapi tidak sedikit pun Dia mendoakan diri-Nya berikut keselamatan-Nya sendiri. Pun Yesus tidak menyelipkan 'Biar Engkau, Bapa, yang membalas perbuatan murid-Ku yang jahat'. Justru ada sikap 'legowo' dengan mengucap "Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci."

Yesus juga memohon pada Bapa dalam rangka tugas perutusan para murid setelah kepergian-Nya kelak. Kurang romantis apa Yesus ini?

Bentuk kasih juga ditunjukkan oleh Paulus pada penatua jemaat di Efesus. Dia meminta mereka untuk senantiasa berjaga-jaga saat mengemban amanat sebagai gembala umat.

Mungkin sekilas kata-kata Paulus seolah menakut-nakuti atau memicu kekhawatiran apa yang akan terjadi berikutnya setelah ia beranjak. Namun jika diperhatikan lagi, ini bentuk cinta Paulus.

Dia juga mengingatkan "sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima."

Baik cinta maupun kasih punya banyak bentuk. Mendoakan mungkin kerap tidak dilirik sebagai bentuk kasih karena dianggap klise, tidak nyata, tidak berdampak. Padahal tinggal membuka hati untuk setiap keajaiban kecil dari Tuhan, Anda tahu bahwa doa Anda berdampak.

(els/chs)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Paus Fransiskus di Mata Umat Katolik

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK