Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkomitmen memaksimalkan upaya pemberian jaminan kesejahteraan masyarakat agar menjadi legacy di kemudian hari. Ia mengungkap pihaknya tengah merancang pemberian perlindungan jaminan sosial kepada masyarakat Kota Semarang, khususnya pada kelompok rentan.
Adapun hal ini ia ungkapkan dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-26 di halaman Balaikota Semarang. Pria yang akrab disapa Hendi ini menegaskan melalui HLUN pemerintah berkomitmen terhadap warga lanjut usia.
"Memang siapapun saat ini yang ada di negara kita, termasuk kami Pemerintah Kota Semarang berupaya menyelesaikan pembangunan tanpa terkecuali. Khususnya ada perhatian lebih yang kita berikan kepada kelompok-kelompok rentan, seperti lansia, perempuan, dan anak-anak. Supaya sisi kemanfaatannya bisa terasa lebih baik," ungkap Hendi dalam keterangan tertulis, Jumat (10/6/2022).
Hendi menambahkan ada tantangan besar pasca bonus demografi yang harus dipersiapkan mulai sekarang.
"Tahun 2045 ke atas pasca mendapat bonus demografi, struktur penduduk Indonesia akan berubah menjadi piramida terbalik. Jumlah lansia akan lebih banyak dari usia produktif dan balita. Maka mulai sekarang kita sudah harus memikirkannya," tegasnya.
Hendi menilai penting untuk mengupayakan sejak dini adanya jaminan sosial yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Kota Semarang agar menjadi modal penting pembangunan ke depan dalam menghadapi bonus demografi tersebut.
"Seperti yang sedang Pemkot Semarang rundingkan saat ini. Bismillah, apapun pekerjaan hari ini yang berkaitan dengan pemerintah baik itu PNS, non PNS, RT/RW, bahkan PKK kita fasilitasi jaminan asuransi BPJS Ketenagakerjaan, agar aman dan nyaman dalam aktivitasnya," jelas Hendi.
Selain itu, Hendi mengungkap pihaknya juga tengah berfokus pada pengembangan UMKM dalam menghadapi bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030 hingga 2045. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk penguatan ekonomi.
Menurutnya, bonus demografi yang tidak dibarengi dengan peningkatan skill dan pembukaan lapangan kerja yang cukup dapat menyebabkan angka pengangguran membengkak dan berpotensi melemahkan ekonomi.
Dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-26 ini, Hendi juga meminta para lansia di Kota Semarang untuk lebih aktif menyalurkan aspirasi menyangkut kehidupan mereka sebagai bahan evaluasi pemerintah. Menurutnya, meski pelayanan hari ini sudah dirasa memuaskan bagi lansia, Pemerintah Kota Semarang masih membutuhkan partisipasi berupa masukan mengenai hal-hal masih perlu diperhatikan dalam penanganan lansia.
Hendi meyakini dalam proses pembangunan serta pelayanan berkelanjutan yang paling penting adalah melihat perkembangan situasi. Tidak hanya melihat kondisi hari ini saja. Untuk itu, ia mengatakan masukan-masukan yang disampaikan oleh para lansia akan digunakannya sebagai dasar perencanaan pembangunan.
"Apa yang dikerjakan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Oleh karena itu, persiapan dan perencanaan masa depan sangat penting untuk dilakukan," lanjut Hendi.
Sebagai informasi, peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-26 tingkat kota Semarang dimeriahkan dengan kegiatan Senam Jantung Sehat dan pembagian doorprize. Dalam kesempatan ini, Hendi juga menyempatkan berdialog dengan para lansia yang tergabung dalam Persatuan Perkumpulan Lansia Kota Semarang (PPLKS) untuk membahas pelayanan kebutuhan lansia di masa depan.
(adv/adv)