Sandiaga Dukung Geowisata Batu Angus Jadi Geopark Nasional
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi Geowisata Batu Angus di Ternate, Maluku Utara, pada Kamis (16/6).
Kunjungan tersebut sekaligus merupakan dukungan atas pengembangan Geowisata Batu Angus untuk menjadi bagian dari Taman Bumi atau Geopark Nasional. Menurut Sandiaga, Batu Angus menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) sebagai fenomena geologi yang menarik wisatawan untuk belajar dan berkunjung ke kota yang berjuluk Kota Rempah itu.
"Saya mendukung dan ini menyuguhkan keindahan bongkahan batuan hitam yang bentuknya unik bekas aliran lava Gunung Gamalama. Tidak perlu banyak mengeluarkan biaya, karena Allah SWT sudah menghadirkan suatu fenomena alam yang luar biasa dan saya mendukung aspirasi dari geopark Ternate menjadi geopark nasional," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Kemenparekraf telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2020 tentang pedoman teknis pengembangan geopark sebagai destinasi wisata. Peraturan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk memenuhi prinsip-prinsip pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta membangun geopark yang kompetitif dan berkelas dunia.
"Saya juga ingin memberikan nasihat, bahwa geopark itu bukan hanya secarik kertas. Tapi tujuannya luhur untuk kelestarian lingkungan, konservasi, edukasi, dan ujungnya kesejahteraan masyarakat. Percuma ada geopark, kalau masyarakatnya tidak sejahtera," kata Sandiaga.
Sandiaga menegaskan, pengembangan geopark ini harus melibatkan UMKM, juga destinasi wisata alam lainnya yang terintegrasi dan terimplementasi dengan baik.
"Menurut standar UNESCO, pengembangan geopark wajib mengedepankan konservasi dan edukasi dan mengedepankan prinsip ekonomi setempat dan budaya setempat, termasuk flora dan fauna endemik setempat," ujarnya.
Sejarah mencatat, Batu Angus merupakan tumpukan bebatuan dari lahar beku yang mengarah ke laut. Lava ini terbentuk akibat letusan Gunung Gamalama sebagai latar belakang Batu Angus pada 1737, yang kemudian membentuk Batu Angus di Kulaba, juga pada 1763 membentuk Batu Angus di Tubo Tugurara dan pada 1907 membentuk Batu Angus di antara belakang Bandara Sultan Babullah hingga Tarau, Kecamatan Ternate Utara.
(rea)