Work from home memungkinkan Anda bekerja di mana pun dan dalam posisi apa pun. Namun sebaiknya kurangi kebiasaan meletakkan laptop atau gawai lain di pangkuan dan dekat dengan area intim.
Armando Hernandez-Rey, spesialis endokrinologi reproduktif di Miami, Florida, menjelaskan testis memang didesain berada di luar tubuh sehingga suhunya di bawah suhu tubuh Anda.
"Apa pun yang meningkatkan suhu itu mengganggu proses metabolisme yang diperlukan untuk menghasilkan sperma yang disebut spermatogenesis," kata Hernandez-Rey seperti dikutip dari Men's Journal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa sadar, Anda sudah duduk berjam-jam dalam posisi yang sama. Pakaian Anda menghasilkan panas buat testis dan kondisi ini diperparah dengan posisi duduk menyilangkan kaki. Ini jadi salah satu kebiasaan yang rusak sperma terutama menurunkan jumlahnya.
Puasa seks dengan harapan kualitas sperma terjaga adalah anggapan kurang tepat.
Penelitian yang diterbitkan di European Society of Human Reproduction and Embryology menunjukkan pria yang ejakulasi setiap hari selama tujuh hari memiliki kualitas sperma yang lebih tinggi di akhir minggu dibandingkan pria yang tidak ejakulasi.
Tak hanya penurunan jumlah, minim hubungan seks juga menurunkan motilitas (pergerakan) sperma.
Seharusnya ini jadi alasan Anda berhenti merokok. Merokok merupakan kebiasaan yang rusak sperma. Seperti alkohol, merokok melepas racun pada tubuh termasuk karbon monoksida yang merusak sperma.
Kebiasaan merokok juga merusak pembuluh darah. Padahal testis memerlukan banyak aliran darah untuk bisa bekerja sempurna.
(els/chs)