Cegah Cacar Monyet, AS Sarankan Seks Virtual
Untuk mencegah penyebaran cacar monyet, Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) menyarankan agar seks dilakukan secara virtual.
Saran seks virtual AS ini tercantum dalam panduan CDC teranyar berjudul "Social Gatherings, Safer Sex, and Monkeypox". Panduan ini baru dirilis pada medio Juni lalu.
"Jika Anda atau pasangan mengidap atau menduga mengidap cacar monyet, pertimbangkan untuk mengurangi risiko penyebaran virus," tulis CDC.
Salah satunya adalah dengan melakukan seks virtual tanpa adanya kontak langsung. Cara ini dinilai lebih aman untuk dilakukan di tengah wabah cacar monyet yang tengah menyerang Negeri Paman Sam.
CDC menyarankan masyarakat untuk mewaspadai kehadiran luka dan ruam pada kulit, termasuk di area organ intim, secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan.
"Jika Anda atau pasangan sedang merasa sakit atau memiliki ruam dan luka tersebut, jangan berhubungan seks dulu dan temui penyedia layanan kesehatan," tulis CDC.
Selain seks virtual, AS juga memberikan panduan terkait bentuk kontak seksual lainnya. Berikut diantaranya:
- masturbasi bersama pada jarak minimal 6 kaki atau sekitar 2 meter tanpa saling menyentuh;
- pertimbangkan berhubungan intim dengan tetap mengenakan pakaian atau menutupi area ruam dan luka dengan kain, kurangi kontak kulit ke kulit;
- hindari berciuman;
- cuci tangan, mainan seks, atau benda apapun setelah berhubungan intim;
- tidak berganti-ganti pasangan.
Cacar monyet merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Penyakit ini kembali ditemukan pada April lalu, hingga kini dunia mencatat lebih dari 1.000 kasus cacar monyet.
Cacar monyet menimbulkan gejala serupa flu yang disertai dengan ruam dan luka yang melepuh. Ruam atau luka umumnya muncul di area sekitar organ intim, tapi bisa menyebar ke area lain seperti tangan, kaki, dada hingga wajah.
Penyakit ini bisa menyebar ke siapa saja melalui kontak dekat, termasuk diantaranya kontak seksual.
(asr)