Singapura Konfirmasi Kasus Pertama Cacar Monyet, Makin Dekat Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2022 18:00 WIB
Singapura telah melaporkan kasus cacar monyet pertama yang dikonfirmasi di Asia Tenggara selama wabah tahun ini.
Singapura telah melaporkan kasus cacar monyet pertama yang dikonfirmasi di Asia Tenggara selama wabah tahun ini. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Singapura telah melaporkan kasus cacar monyet pertama yang dikonfirmasi di Asia Tenggara selama wabah tahun ini, sementara kasus lain yang dikonfirmasi telah ditemukan di Korea Selatan.

Kasus di Singapura melibatkan seorang pria Inggris yang berada di negara kota itu antara 15 dan 17 Juni. Dia dinyatakan positif terkena cacar monyet pada hari Senin setelah mengalami ruam kulit dan mengalami sakit kepala dan demam minggu lalu.

"Selama periode ini, dia sebagian besar tinggal di kamar hotelnya kecuali untuk mengunjungi tempat pijat dan makan di tiga tempat makan pada 16 Juni," kata Kementerian Kesehatan Singapura, Selasa dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya ada 13 orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien pertama tersebut dan masih dilacak saat ini. Kementerian juga menambahkan bahwa pria itu sedang dirawat di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), cacar monyet adalah 'sepupu jauh' cacar air dan memiliki masa inkubasi hingga 14 hari.

Virus tersebut telah beredar selama puluhan tahun di beberapa tempat, termasuk sebagian Afrika Barat dan Tengah.

Tetapi wabah saat ini telah dilaporkan setidaknya lebih dari 2.500 kasus di negara di mana penyakit itu tidak dianggap endemik - termasuk Australia, yang melaporkan kasus pertamanya pada 20 Mei, dan Amerika Serikat, di mana pada hari Jumat CDC telah melaporkan lebih dari 110 kasus yang dikonfirmasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengatakan akan menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik untuk mencerminkan "tanggapan terpadu."

"Kemunculan cacar monyet yang tidak terduga di beberapa daerah dengan tidak adanya hubungan epidemiologis dengan daerah yang secara historis melaporkan cacar monyet, menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu," kata WHO. 

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER