Karena terlalu fokus menyelesaikan pekerjaan, urusan makan pun jadi nomor kesekian. Padahal, tubuh perlu diberi asupan secara teratur demi menjaga metabolisme, kadar insulin, dan kestabilan mental.
Saat Anda terlambat mengisi perut atau melewatkan sarapan, kadar gula darah jadi tidak stabil sehingga mengakibatkan sensasi mirip cemas, kepala pening, kebingungan, dan susah berkata-kata.
Kurang tidur membuat tubuh lemas, mata berat, dan susah konsentrasi. Kopi dianggap sebagai penolong dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi memang memberikan efek 'melek' dan mendukung performa dalam pekerjaan jangka pendek. Namun di sisi lain, kopi akan memicu rasa gelisah, gugup, dan gampang marah, apalagi jika Anda memiliki riwayat kecemasan.
Pekerjaan kerap menuntut kaum milenial untuk duduk di depan komputer atau laptop dalam waktu lama. Studi menemukan, duduk terlalu lama bisa berpengaruh pada kesehatan mental.
Seperti dikutip dari Very Well Mind, studi yang diterbitkan di Sport Sciences for Health menyebut, kebiasaan duduk lebih dari delapan jam per hari berdampak negatif pada kesehatan mental. Dampak negatif tetap muncul meski kebiasaan duduk lama diimbangi dengan 150 menit aktivitas fisik per minggu.
Waktu libur paling pas diisi dengan kegiatan santai, termasuk menonton serial kesayangan. Anggapannya, aktivitas ini akan membantu meredakan stres. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya.
Terlalu sering nonton serial jadi salah satu kebiasaan yang gampang bikin stres.
Dalam sebuah studi, partisipan merasa lebih depresi dan cemas setelah nonton televisi selama dua jam dibanding yang tidak nonton.
Sebaiknya, isi waktu libur dengan aktivitas luar ruangan, bersosialisasi dengan teman, atau kegiatan lain selain yang berhubungan dengan gawai.
(els/asr)