Benarkah Ganja Medis Bisa Sembuhkan Penyakit? Simak Penjelasan Dokter

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Jul 2022 05:55 WIB
Klaim soal ganja medis yang bisa menyembuhkan penyakit tak sepenuhnya benar. Lantas, apa sebenarnya manfaat ganja medis?
Ilustrasi. Klaim soal ganja medis yang bisa menyembuhkan penyakit tak sepenuhnya benar. (AFP/MENAHEM KAHANA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Klaim menyebutkan bahwa ganja medis ampuh untuk menyembuhkan sejumlah penyakit. Benarkah demikian?

Klaim tersebut tak sepenuhnya salah, tapi juga tak sepenuhnya benar. Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi Profesor Zubairi Djoerban mengatakan bahwa ganja adalah obat untuk menangani gejala, bukan penyakitnya. Obat ini dikenal dengan istilah obat simptomatik.

"Ganja medis bukan obat kausatif atau menghilangkan penyakitnya, tapi menghilangkan gejala," ujar Zubairi melalui pesan suara pada CNNIndonesia.com, Rabu (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan di Australia, ganja medis boleh digunakan sebagai obat mual-muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker. Obat simptomatik, lanjutnya, penting untuk memberikan pertolongan tambahan di luar pengobatan utama.

Lantas, gejala penyakit apa saja yang bisa ditangani oleh ganja medis? Zubairi menyebutkan beberapa diantaranya, seperti berikut:

1. Kejang berat
2. Mual dan muntah akibat kemoterapi
3. Multiple sclerosis atau gangguan saraf pada otak, mata dan tulang belakang
4. Nyeri kronik akibat kanker
5. Gangguan tidur
6. Memperbaiki nafsu makan (riset terbatas)
7. Penyakit tourette atau gangguan yang membuat penderitanya melakukan gerakan atau ucapan berulang di luar kendali

Kini banyak negara yang telah melegalkan penggunaan ganja medis. Zubairi memberikan contoh negara yang sudah melegalkan ganja medis seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, dan Belanda.

Namun demikian, hal tersebut juga tak membuat dokter serta merta meresepkan ganja medis pada pasien. Zubairi mengatakan, ganja medis tidak akan jadi first line treatment atau obat yang pertama diresepkan buat pasien.

"Kalau di Belanda, jelas sekali bahwa kalau dokter yakin bahwa obat-obatan standar, biasa dipakai di apotek itu gagal untuk mengatasi pasien, [baru diresepkan ganja medis]. Di Inggris juga sama, tidak boleh dari awal pakai ganja medis," jelasnya.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER