Bakso Mang Oedin, Obat Rindu Indonesia Gurih-gurih Sedap di Jeddah

Sebuah warung bakso di kawasan Al Balad, Jeddah, Arab Saudi laris manis diserbu jemaah haji. Bukan cuma jemaah haji asal Indonesia, jemaah asal Filipina dan beberapa negara lain juga datang ke Bakso Mang Oedin.

Sebulan lebih berada di Arab Saudi tentu akan membuat jemaah kangen masakan Indonesia seperti menu nasi atau bakso dan mi ayam yang di Indonesia mudah ditemui di berbagai tempat.

Hal ini yang membuat Bakso Mang Oedin setiap hari selalu dipadati oleh pembeli terutama jemaah haji asal Indonesia.

Masuk ke warung bakso, pengunjung sudah disapa dengan bahasa Indonesia oleh para pelayan.

"Silakan, bako dan mi ayamnya," kata seorang pelayan yang menyambut kami.

Menu yang disajikan dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia namun harga yang tertera dalam riyal saudi. Meski harga yang tertera tertulis dalam mata uang riyal, namun pengunjung juga bisa membayar dalam rupiah.

Berbagai menu yang disediakan di Bakso Mang Oedin adalah bakso biasa, bakso mercon, bakso beranak dan mi ayam bakso.

Selain itu ada pula menu nasi seperti nasi goreng, nasi ayam lalapan sambal terasi, sate ayam, pempek, rawon, soto, nasi campur dan nasi campur komplet.

Sajian bakso dilengkapi dengan sambal, saus cabai, dan kecap yang dihidangkan di meja makan.

Pengelola warung bakso ini, Diding Suwandi mengatakan pasar utama mereka memang jemaah haji dan umrah yang datang menunaikan ibadah ke tanah suci. Namun banyak pula mukimin atau warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi kerap datang dan jadi langganan.

"Kebanyakan jemaah haji dan umrah sebelum terbang dari bandara Jeddah mampir ke sini untuk makan bakso," kata Diding, Rabu (13/7) kepada CNN Indonesia di warung bakso miliknya.

Diding mengaku punya belasan karyawan. Tak semuanya orang Indonesia. Ada pula warga negara Filipina, Bangladesh, atau Afghanistan yang bekerja di warung bakso miliknya.

Saat kami singgah, suasana dalam warung bakso tersebut bukan seperti di luar negeri, namun tak ubahnya seperti di Indonesia karena percakapan yanga terjadi menggunakan bahasa Indonesia.

Namun ada pula percakapan dalam bahasa Arab karena ada beberapa warga lokal Arab Saudi yang juga ikut makan. Para pelayan di sini pun sudah lancar berbahasa Arab Saudi.

Seorang pengunjung asal Indonesia, Hadi mengaku baru pertama kali mampir dan makan di warung bakso ini. Menurutnya rasa bakso yang dijual enak.

"Baksonya mantab sekali, enak, sedap," kata jemaah Haji asal Subang, Jawa Barat ini.

Toko Menyasar Jemaah Haji RI

Lingkungan di sekitar warung Bakso Mang Oedin secara umum memang sudah mayoritas menggunakan bahasa Indonesia karena banyak jemaah haji RI yang mampir. Apalagi persis di depan warung bakso, berdiri Toko Ali Murah yang menjual aneka oleh-oleh dan suvenir.

Jangan terkecoh dari namanya. Toko ini bukan milik orang Indonesia. Strategi marketing yang menyasar jemaah asal RI nampaknya dilakukan pemilik toko.

Bukan cuma dari sisi nama, para pelayan di sini juga mampu melayani dengan bahasa Indonesia, setidaknya mampu menyebut nominal harga.

Sang kasir bahkan mengucapkan terima kasih dalam bahasa jawa kepada pelanggan bahasa Indonesia saat memberikan barang dan uang kembalian.

"Terima kasih, matur nuwun," katanya.

Selain gamis, mukena, sajadah, kurma, kacang, cokelat, toko ini juga menjual aneka suvenir seperti gantungan kunci, magnet kulkas, hiasan meja hingga boneka unta.

Di sekitar toko banyak pula warga Arab Saudi yang menjajakan beragam barang seperti parfum, jam tangan, hingga alat pijat elektrik. Hampir semua pedagang ini juga bisa berbahasa Indonesia dasar untuk menyasar jemaah haji asal Indonesia yang banyak berkunjung ke sini.