Cemas Putri Titian saat Anaknya Si 'Bocah Pandemi' Mulai Sekolah

tst | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jul 2022 12:00 WIB
Sebagaimana orang tua lainnya, Putri Titian dibuat cemas karena buah hatinya, yang tumbuh di masa pandemi, mulai memasuki sekolah. Apa yang menjadi siasatnya?
Sebagaimana orang tua lainnya, Putri Titian dibuat cemas karena buah hatinya, yang tumbuh di masa pandemi, mulai memasuki sekolah. (Tangkapan Layar Instagram @putrititian)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejak 2020 banyak anak yang kehilangan waktu untuk melakukan stimulasi sosial di luar rumah. Biang keroknya tak lain dan tak bukan adalah pandemi Covid-19.

Gara-gara pandemi ini, tumbuh kembang anak yang seharusnya penuh dengan interaksi sosial, main di luar rumah, dan bertemu teman sebaya harus hilang begitu saja. Akibatnya, banyak anak mengalami masalah.

Hal ini juga dialami artis Putri Titian. Kedua putranya, Iori dan Iago harus melewati masa tumbuh kembang di rumah saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, bisa dibilang mereka ini tumbuh kembangnya, ya, di masa pandemi. Terutama Iago. Harusnya dapat stimulasi sosial, eh, malah ada Covid-19," ujar artis yang akrab disapa Tian ini, Kamis (21/7) lalu.

Akibatnya, Iago kerap kesulitan beradaptasi dengan orang baru. Lebih pemalu dan mudah ngambek.

Hal itu kemudian menimbulkan rasa cemas dalam diri Tian, utamanya saat Iago mulai memasuki preschool dengan pembelajaran tatap muka di usianya yang baru menginjak 3,5 tahun.

"Semua kayaknya khawatir, ya, cemas. Apalagi, kan, Iago benar-benar tumbuh jadi anak pandemi. Sekarang sudah mulai sekolah, khawatir, cemas tentu ada," kata Tian.

Maklum saja, sejak bayi Iago hanya tinggal dan bertemu orang rumah, mengingat kala itu pandemi sedang tinggi-tingginya.

Saking khawatirnya, Tian sempat berpikir untuk ikut masuk kelas karena khawatir Iago akan menangis jika tidak melihatnya.

Dia juga sempat takut Iago tidak mau berbagi mainan atau sesuatu dengan teman sebayanya di ruang kelas. Maklum saja, selama ini Iago hanya berinteraksi dengan kakaknya dan kurang stimulasi untuk berinteraksi dengan dunia luar.

"Takut banget dia enggak bisa sharing, itu loh yang paling ditakuti. Karena sosial emosionalnya dia kan enggak terstimulasi dengan baik," kata dia.

ilustrasi anak baca bukuIlustrasi. Pandemi membuat sejumlah anak mengalami masalah dalam tumbuh kembang. (istockphoto/Rat0007)

Namun, alih-alih memikirkannya terlalu larut yang bisa bikin stres, Tian memilih untuk berpikir positif. Ia tak kehilangan akal karena ingin membuat dua buah hatinya bisa tumbuh dengan sempurna di masa pandemi.

Tian mencoba menstimulasi kedua anaknya di masa transisi ini. Berikut beberapa cara Tian mengatasi masalah tumbuh kembang anak. Cara-cara ini juga bisa Anda sontek.

1. Membuat daftar kegiatan harian

Tian tidak pernah absen membuat daftar kegiatan yang bisa dilakukan kedua anaknya. Setiap hari kegiatan ini juga dia buat berbeda agar Iago maupun Iori tidak mudah bosan.

2. Berkegiatan di sekitar rumah

Saat pandemi, anak memang tidak bisa kemana-mana. Liburan tidak bisa, ke mal pun tidak bisa. Tian tentu tidak kehabisan akal, dia tetap mengajak anak bermain di sekitar rumah.

"Bisa ajak olahraga, sih, biar mereka enggak gogoleran [tidur-tiduran] terus. Biasanya di dekat rumah aja, di halaman, main sepeda santai," kata dia.

3. Kenalkan ke keluarga besar

Cara ampuh agar anak bisa bersosialisasi dengan orang lain adalah mengenalkannya dengan keluarga. Selama pandemi anak hanya bertemu ayah, ibu dan pengasuh saja di rumah.

Tian pun mencoba mengenalkan kedua anaknya dengan seluruh anggota keluarga besar. Ini ternyata berguna agar anak tetap bisa terstimulasi mengenal orang selain keluarga intinya.

4. Jaga nutrisi anak

Bukan hanya stimulasi fisik, asupan gizi juga sangat penting. Tian mengaku sangat memerhatikan asupan gizi untuk kedua anaknya. Mulai dari susu hingga makanan harus gizi seimbang.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER