Betah Bersantai di Resor Bintang 5 Tepi Pantai Bali

Wisatawan mancanegara asik berjemur, terik cahaya matahari yang masih bersahabat disertai sepoi angin, begitulah pembuka yang disajikan dari pantai Timur Nusa Dua, Bali di waktu pagi menuju siang.

Pantai pasir putih dengan pemandangan debur ombak di lautan berwarna biru, sepertinya cukup sebagai tempat pelarian anak muda dari penatnya pekerjaan atau yang kini ramai disebut 'healing'.

Salah satu pantai yang kami temui berada di balik Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort. FYI, resor ini juga dinobatkan sebagai lokasi resor resmi dari acara internasional Presidensi G20 dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali November mendatang.

Calon wisatawan dapat menginap sekaligus berwisata di pantai belakang resor ini dengan dibanderol Rp2,8 juta hingga Rp3,5 per malamnya.

Para pengunjung kemudian dapat mencoba bertelanjang kaki dengan menyusuri pantai berpasir putih yang cukup bersih. Pantauan CNNIndonesia.com, petugas kebersihan aktif menyusuri sisi pantai untuk membersihkan area dari sampah. Tempat sampah pun tersedia di beberapa sudut pantai.

Mengintip suasana pantai di balik Sofitel Nusa Dua, Bali (Foto: CNN Indonesia/ Khaira Ummah)

Wisatawan dapat menikmati sajian makanan dan minuman sambil berbaring di kursi jemur, bersantai di bawah atap yang estetik ataupun duduk di bean bag yang tersedia. Pantai ini juga memiliki area rumput hijau yang bisa menjadi spot foto dan tempat berteduh sejenak dari sengatan matahari siang.

Bila malam hari tiba, wisatawan dapat menikmati suasana bersantai di bawah cahaya alami dari bulan serta tumblr light dan lampu temaram. Pun wisatawan juga bisa menikmati barbeque party ditemani suara deru ombak pantai Bali yang cukup bergemuruh.

Nusa Dua Bali memang terkenal memiliki spot-spot menarik lain yang tersedia di kawasan wisata eksklusif ini. Akses menuju kawasan ini mudah, karena sudah didukung dengan infrastruktur memadai.

Nusa Dua terletak di selatan Pulau Dewata, tepatnya di Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Dari Bandara Udara Ngurah Rai, misalnya, kawasan ini bisa ditempuh dalam waktu 22 menit saja dengan kendaraan roda empat.