Seperti Covid-19, Dokter Sebut Virus Cacar Monyet Juga Bisa Bermutasi

CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2022 05:50 WIB
Ilustrasi. Dokter menyebut mutasi pada virus penyebab cacar monyet hingga menghasilkan varian dan subvarian baru sangat mungkin terjadi. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Cacar monyet kini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. Sejak dilaporkan di negara non-endemik pada Mei lalu, kini lebih dari 18 ribu kasus cacar monyet ditemukan di seluruh dunia.

Meski demikian, cacar monyet sebenarnya bukan penyakit baru seperti Covid-19. Penyakit ini sudah menjadi epidemi di negara Afrika dan sekitarnya sejak 1970 lalu.

Namun demikian, gejala klinis yang diperlihatkan oleh sejumlah pasien cacar monyet baru-baru ini dengan yang sebelumnya terlihat memiliki perbedaan.

Pertanyaannya kemudian, apakah virus Monkeypox penyebab cacar monyet punya kemampuan bermutasi seperti virus lainnya?

Dokter Penyakit Dalam di Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Robert Sinto mengatakan, mutasi pada cacar monyet hingga menghasilkan varian dan subvarian baru tentu bisa terjadi.

Bahkan, kata dia, setelah tiga bulan dilaporkan, telah ditemukan kurang lebih 50 ribu titik baru mutasi cacar monyet yang kemungkinan bisa berkembang menjadi varian baru.

"Iya laporan saat ini memang ada titik mutasi baru. Ini jika dibandingkan dengan tahun 2018-2019 ya," kata Robert dalam konferensi pers pemaparan terkait perkembangan Monkeypox oleh Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.

Robert menjelaskan, sifat virus memang selalu berkembang. Dia akan mengikuti inangnya untuk bertahan hidup.

Robert juga mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan jika wabah cacar monyet yang saat ini terjadi disebabkan oleh mutasi baru virus Monkeypox.

"Kalau dilihat, kan, ada perbedaan [gejala], bisa jadi yang ini adalah varian baru hasil mutasi," kata dia.

Ilustrasi. Dokter menyebut virus penyebab cacar monyet sangat mungkin bisa bermutasi. (iStockphoto/somboon kaeoboonsong)

Meski demikian, Robert menyebut semua itu tetap harus ditelusuri melalui penelitian lebih lanjut.

Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus langka Monkeypox. Penyakit ini memicu sejumlah gejala seperti demam hingga kemunculan ruam.

Penyakit ini umumnya menular melalui kontak langsung dengan hewan pembawa virus atau pasien yang terinfeksi. Virus bisa menular lewat tetesan pernapasan dan cairan orang yang terinfeksi.

Hingga saat ini, Indonesia belum melaporkan adanya kasus cacar monyet. Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada mengingat beberapa negara terdekat seperti Singapura dan Australia telah melaporkan sejumlah kasus.

(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK