Penyakit cacar monyet memiliki ciri yang sangat spesifik, yakni ruam di beberapa bagian tubuh. Ruam terutama kerap muncul di wajah, bergerombol disertai lenting bernanah.
Meski tampak menjijikan dan menyakitkan, umumnya cacar monyet bisa sembuh sendiri. Dalam waktu kurang lebih 21 hari, lenting bernanah itu akan kempes dan nanahnya akan hilang menjadi lesi atau sebentuk luka pada kulit.
Tapi, apakah lesi tersebut akan menimbulkan bekas, terutama di bagian wajah seperti keropeng atau hitam bekas bintik?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Satgas Monkeypox PB IDI yang juga menjabat sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin, Hanny Nilasari mengatakan, bintik bernanah memang akan sembuh, tapi akan menimbulkan bekas keropeng atau scar.
Pada beberapa orang, scar tersebut mungkin bisa hilang dengan sendirinya walau membutuhkan waktu yang relatif lama. Tapi, untuk sebagian lainnya, scar tersebut sulit hilang.
"Akan terjadi scar atau bekas. Itu bisa bekas cacar terjadi dengan scar hipertrofi adalah tonjolan luka yang menebal sesuai garis luka," kata dia dalam webinar, beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, perlu penanganan dari dokter spesialis kulit untuk menghilangkan bekas luka tersebut. Sebab, ruam bekas cacar monyet itu akan menjadi hiperpigmentasi atau bercak dan gelap.
"Maka tugas dokter spesialis kulit ada berperan juga di sini [untuk menghilangkannya]. Dokter yang akan memberi solusi bagaimana cara mengatasinya," kata dia.
Ruam akibat cacar monyet yang diikuti bintik yang akan menjadi lenting biasanya muncul bergerombol di beberapa bagian tubuh. Ruam dan lenting itu pertama kali biasanya muncul di wajah.
Selain di wajah, sebanyak 75 persen kasus muncul di telapak tangan dan kaki. Sementara sebanyak 70 persen kasus, ruam atau lesi juga muncul di area mulut, genital, atau mata.
"Di alat kelamin itu tidak terlalu banyak, 30 persen saja. Kemudian di selaput lendir mata 20 persen," jelas Hanny.
(asr/tst/asr)