Trik Lulus Kuliah di Luar Negeri, Simak Caranya

CNN Indonesia
Minggu, 14 Agu 2022 11:20 WIB
Setiap tahunnya, universitas-universitas unggulan di AS menerima puluhan ribu aplikasi, tetapi hanya sebagian kecil mahasiswa yang diterima.
Setiap tahunnya, universitas-universitas unggulan di AS menerima puluhan ribu aplikasi, tetapi hanya sebagian kecil mahasiswa yang diterima.(Istockphoto/skynesher)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dengan angka rata-rata penerimaan ke berbagai universitas bergengsi di Amerika Serikat mencapai titik terendah, peluang siswa Internasional pun untuk terseleksi semakin mengecil.

Terlebih lagi, dalam lingkungan kompetitif seperti sekarang, prestasi akademis tidak selalu cukup untuk mendapatkan pengakuan dan membuat siswa tersebut diterima di universitas unggulan.

Setiap tahunnya, universitas-universitas unggulan di AS menerima puluhan ribu aplikasi, tetapi hanya sebagian kecil mahasiswa yang diterima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menyeleksi puluhan ribu aplikasi, umumnya dari siswa-siswi berprestasi seluruh dunia, pihak universitas akan menilai calon mahasiswa secara holistik, sehingga kegiatannya di luar ruang kelas turut memberikan bobot yang besar.

Tentunya, pihak universitas memerlukan bukti komitmen dan konsistensi dari waktu ke waktu dari siswa. Hal ini diperlukan sehingga dedikasi seorang siswa selama satu jam seminggu untuk suatu tujuan selama setahun akan lebih mengesankan daripada 40 jam selama seminggu yang kemudian usai.

Siswa yang mampu mempertahankan minatnya secara konsisten dalam satu kegiatan ekstrakurikuler selama beberapa tahun memang akan lebih dilirik, tetapi bukan berarti kegiatan ekstrakurikuler harus selalu menjadi komitmen jangka panjang.

Setiap siswa pastinya berbeda. Beberapa siswa mungkin mengisi kalender mereka dengan 20 kegiatan berbeda setiap minggu, sementara yang lain mungkin memiliki dua atau tiga kegiatan utama yang selaras dengan minat mereka. Triknya adalah menemukan minat yang menampilkan keragaman dan juga menunjukkan well-lopsidedness (kecondongan).

Apa itu well-lopsided?

'Well-lopsided' bukanlah sekadar 'cukup jago' dalam beberapa bidang yang berbeda, tetapi juga berprestasi dalam satu bidang tertentu.

Universitas-universitas unggulan di AS tidak menginginkan siswa yang 'sedang-sedang saja' dan sebelumnya terlibat dalam kegiatan berorganisasi di sekolahnya, sepak bola, atau pengabdian masyarakat. Melainkan, mereka menginginkan calon mahasiswa yang memiliki minat, bakat, dan kemampuan yang berbeda-beda.

Dengan menjadi kuat dalam satu bidang dan menjadi salah satu yang terbaik dalam bidang tersebut, profil siswa akan terlihat menonjol di mata pihak universitas.

"Calon mahasiswa dari Indonesia mulai kini perlu memiliki setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya," tutur Vanya Sunanto, Country Manager, Indonesia dari Crimson Education dalam sebuah acara jumpa pers pada Rabu (10/8).

"Kegiatan tersebut juga perlu menjadi fokus sejak dini, karena konsistensi adalah kunci untuk membangun profil ekstrakurikuler yang kuat yang juga secara simultan mencerminkan karakter kepemimpinan siswa, termasuk kepemimpinan terhadap diri sendiri. Dengan cara ini, sangat mungkin mimpi sang siswa belajar di universitas kelas dunia bisa tercapai," lanjutnya.

Ada banyak cara bagi siswa untuk berkontribusi dan membuat perbedaan di luar ranah akademis, misalnya melalui kegiatan olahraga, filantropi, kewirausahaan, kegiatan kreatif, atau kompetisi teknologi.

Idealnya, kegiatan yang siswa jalankan menunjukkan komitmennya pada bidang studi yang diminati dan mampu membawa manfaat/kontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Sebabnya, selain mencari bukti dedikasi, universitas-universitas di AS juga mencari indikasi perhatian dan minat tulus dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih siswa.

(del/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER