Rasanya hampir sama dengan sambal lainnya yang kuat dengan rasa pedasnya, namun ada sesekali rasa manis dari si gula merah. Sambal ini bisa dihidangkan dengan nasi putih hangat saja, tapi bisa juga dengan tambahan lauk lainnya seperti ikan teri layur goreng atau tempe goreng.
Setelah Endang selesai membantu mempersiapkan pesanan, Titi langsung mengemas sambal cabuk ke dalam sebuah kardus makanan yang ia tata serapi mungkin.
"Biar gak malu-maluin kan mau dikasih ke orang penting," ucap Endang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak perlu waktu lama, Titi langsung mengantarkan sambal cabuk ke rumah teman yang dipanggilnya Budhe Darman dengan mengayuh sepeda. Endang juga diajak serta untuk membawa kardus-kadus berisi cabuk tersebut.
Selama di perjalanan, Titi berkali-kali meminta Endang untuk membawa kardus istimewa itu dengan hati-hati. Kondisi jalanan Wonogiri saat itu belum sebagus sekarang, banyak jalan terjal yang membutuhkan keseimbangan saat membawanya.
Namun, tak hanya sekali Titi menerima pesanan dari kawannya itu untuk diberikan kepada Soeharto. Saat kawannya berkunjung ke Jakarta untuk menemani sang suami bertugas, ia sering meminta Titi untuk membuatkan sambal cabuk yang nantinya akan diberikan langsung kepada keluarga Cendana.
Dalam ingatan Endang, ia pernah ikut mengantar ibunya untuk ke rumah masa kecil Soeharto yang ada di daerah Wuryantoro, Wonogiri. Selain bertemu dengan kawan ibunya, ia juga sempat melihat dan bertemu bahkan bersalaman dengan Soeharto.
"Ya masih kecil ketemu Presiden ya pasti senang, besoknya pamer ke teman-teman sekolah," kenang Endang sambil terkekeh.
Endang hanya menyayangkan momen itu tak sempat ia abadikan. Zaman dulu tak semua orang punya kamera yang bisa di bawa kemana-mana, beda dengan sekarang yang dengan mudahnya langsung dikeluarkan dari kantong celana.
Endang tak bisa memberikan alasan pasti Soeharto sangat menyukai sambal cabuk buatan ibunya. Tapi ia percaya bahwa sambal cabuk buatan ibunya terasa istimewa karena ada tambahan resep rahasia.
"Ya pokoknya hanya Ibu saja yang bisa buat dengan resep itu, pernah saya buat sendiri dan yang lain juga ngikutin caranya tapi rasanya beda jauh. Ajaib memang," kata Endang.
Selain itu, bahan-bahan untuk membuat sambal cabuk dipilih Titi dengan baik. Titi tak pernah mempercayakan siapapun untuk membelikan bahan-bahan, ia turun langsung ke pasar.
Selama proses pembuatan sambal cabuk itu pun, Titi hanya meminta Endang atau yang lain sekedar mempersiapkan bahan-bahan sebelum di masak. Selebihnya semua dilakukannya sendiri.
"Paling cuman minta untuk ngicipi dah pas apa belum," kenang Endang.
(auz/chs)