Covid-19 masih terus menjadi ancaman yang harus diantisipasi semua orang. Meski tak semuanya, namun beberapa orang yang terjangkit bisa mengalami gejala parah hingga menyebabkan kematian.
Tapi desas-desus terkait berbagai masalah Covid-19 ini terus berkembang. Mulai dari menyebabkan masalah daya ingat, bahkan disebut bisa mengecilkan penis pria.
Benarkah Covid-19 bisa membuat penis mengecil?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang ahli urologi dan ahli bedah panggul, Rena Malik menjelaskan bahwa Covid-19 memang bisa memengaruhi lapisan pembuluh darah. Hal ini akan berakibat pada terganggunya aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke penis.
"Terkena Covid-19 membuat Anda berisiko lima kali lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi," katanya, dilansir dari Men's Health.
Aliran darah yang berkurang dari waktu ke waktu dapat menyebabkan penyusutan jaringan penis. Bukan tak mungkin panjang penis juga akan ikut menyusut.
Sementara itu, ahli urologi di Albany Medical College, Charles Welliver menyebut, masuk akal bahwa Covid-19 dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Fungsi pembuluh darah sangat penting untuk proses ereksi. Sementara fungsi pembuluh darah juga bisa dipengaruhi oleh Covid-19.
Itu sebabnya, obat yang sama yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi mungkin berguna untuk mengobati Covid-19 karena berguna untuk memperlancar pembuluh darah.
Walau begitu, belum ada banyak bukti yang mendukung gagasan bahwa Covid-19 menyebabkan disfungsi ereksi. Sebagian besar literatur ilmiah tentang topik ini adalah opini, bukan fakta.
"Beberapa penelitian yang menilai fungsi seksual pada pria setelah terpapar Covid-19 menunjukkan disfungsi ereksi lebih umum daripada biasanya, tetapi kami membutuhkan bukti yang lebih baik untuk memastikannya," ujarnya, mengutip Healthy Male.
(tst/asr)