Elon Musk terkenal telah menghadapi banyak tantangan di masa kecil dan awal masa dewasanya. Dirinya pindah dari negara asalnya, Afrika Selatan, ke Kanada pada usia 17 tahun tanpa dukungan orang tua. Ia juga mengalami perundungan di sekolah hingga berusia 15 tahun.
Menghadapi kesulitan yang bertubi-tubi, Elon Musk percaya bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapinya itu membantu dalam membentuknya untuk menjadi sukses seperti dirinya sekarang.
Oleh karena itu, ia percaya bahwa anak-anaknya juga perlu mengalami semacam kesulitan untuk bangkit menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memiliki pendidikan yang buruk," kata Musk pada sebuah acara penghargaan. "Saya memiliki banyak kesulitan saat tumbuh dewasa. Satu hal yang saya khawatirkan dengan anak-anak saya adalah jika mereka tidak menghadapi cukup banyak kesulitan," tuturnya.
Elon Musk tampaknya mendorong gaya hidup makan sehat serta pikiran yang sehat di lingkungan rumahnya.
Seorang pengasuh yang pernah merawat anak kembarnya mengungkapkan dalam unggahan video TikTok bahwa anak-anak laki-laki Elon Musk sangat sadar akan kesehatan.
Anak-anak Elon Musk menolak ajakan pengasuhnya untuk makan makanan yang umumnya disukai anak-anak lainnya, sepertijunk food. Mereka justru mengajak pengasuhnya untuk makan di restoran makanan sehat yang penuh dengan sayuran.
Pengasuh tersebut juga mengungkapkan bahwa berperilaku baik dan sopan santun juga merupakan praktik penting di lingkungan rumah Elon Musk.
Sejalan dengan pandangannya tentang pendidikan tradisional, Elon Musk akhirnya mendirikan sekolahnya sendiri di mana para siswa diajari cara yang dia yakini semua anak seharusnya, termasuk anak-anaknya.
Elon Musk menyebutkan bahwa dia telah mendirikan sekolah selatan California Ad Astra, bahasa Latin untuk "menuju ke bintang-bintang" pada tahun 2014.
Dia menjelaskan lebih detail tentang sekolahnya tersebut dalam sebuah wawancara untuk televisi China yang telah dihapus.
Dalam wawancara tersebut, ia menggambarkan sekolah tidak mengikuti struktur kelas tradisional dan lebih fokus pada pemikiran kritis dan pemecahan masalah. Elon Musk mengatakan bahwa dia benci pergi ke sekolah sebagai seorang anak, tetapi anak-anaknya menyukai untuk pergi ke sekolah yang didirikannya.
Putra-putra Elon Musk yang sekarang telah menjadi remaja lebih sering bertemu dengannya dibandingkan anak-anaknya yang masih kecil.
Miliarder itu mengungkapkan pada tahun 2020 bahwa ia tidak memainkan peran besar dalam membesarkan anak-anaknya ketika mereka masih bayi.
"Saat ini tidak banyak yang bisa saya lakukan. Grimes memiliki peran yang jauh lebih besar kepada mereka daripada saya sekarang," kata Musk kepada The New York Times.
"Ketika anak-anak bertambah besar, akan ada lebih banyak peran bagi saya. Saya pikir hanya melakukan apa yang telah saya lakukan dengan anak-anak saya yang lain," lanjutnya.
Lihat Juga : |
Dalam wawancara yang sama, Elon Musk mengungkapkan bahwa menjadi anaknya berarti mereka harus siap bepergian menggunakan pesawat jet.
"Jika saya memiliki perjalanan untuk Tesla ke China, misalnya, saya akan membawa anak-anak dan kita akan pergi melihat Tembok Besar atau kita naik kereta peluru dari Beijing ke Xian dan melihat Prajurit Terakota," jelasnya.
(del/chs)