Sebagian kaum Adam memiliki perut yang makin membuncit seiring bertambah usia. Terlepas, dari pasangan yang menganggap ini menggemaskan, sebaiknya Anda waspada dan mencari cara mengecilkan perut buncit.
Usia memang berkontribusi pada perut buncit. Seperti dikutip dari Mayo Clinic, seseorang akan kehilangan otot seiring pertambahan usia. Utamanya, hal ini berlaku bagi Anda yang jarang melakukan aktivitas fisik.
Massa otot yang berkurang akan mengurangi kecepatan tubuh menggunakan kalori sehingga sulit mempertahankan berat badan yang ideal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kumpulan lemak pada perut lebih dari sekadar bantalan ekstra di bawah kulit. Semakin menumpuk lemak perut, Anda juga memupuk risiko sejumlah penyakit seperti, penyakit kardiovaskular, hipertensi, sleep apnea, kanker kolon, sampai diabetes tipe 2.
Untuk mencegah masalah-masalah kesehatan lebih lanjut, Anda bisa mengikuti cara mengecilkan perut buncit pada pria berikut ini.
Sebagai langkah awal, rombak menu diet harian Anda. Batasi asupan karbohidrat sederhana dan gula rafinasi seperti roti putih, pasta, dan nasi putih.
Anda perlu menggantinya dengan karbohidrat kompleks seperti dari biji-bijian, beras merah, ubi jalar, gandum, serta kacang-kacangan.
![]() |
Prioritaskan asupan protein tanpa lemak, terutama untuk menu sarapan. Seperti dikutip dari Men's Health, riset menemukan, sarapan berprotein tinggi mampu mencegah kenaikan berat badan.
Peneliti dari University of Missouri membandingkan sarapan berprotein normal dan sarapan berprotein tinggi. Hasilnya, sarapan berprotein tinggi (35 gram protein) mencegah penambahan berat badan, mengurangi asupan makanan harian, mencegah rasa lapar, dan menstabilkan glukosa.
Makan teratur jadi cara mengecilkan perut buncit. Anda tidak disarankan untuk melewatkan sarapan atau makan malam.
Marcus Reddy, konsultan laparoskopi, mengingatkan untuk tidak menganut diet yang sangat rendah kalori atau 'crash diet'.
"Periode kelaparan dapat menurunkan metabolisme dan membuat Anda kesulitan menurunkan berat badan," kata Reddy.
Perut bakal tetap buncit jika Anda tidak bergerak. Diet saja tidak cukup.
Sebuah ide yang didukung oleh ilmuwan dari Departemen Kimia Klinis, Bispebjerg Hospital, Denmark, mengemukakan, perlu ada upaya untuk meningkatkan aliran darah.
Seperti dilansir dari GQ Magazine, penghilangan lemak perlu disertai dengan peningkatan aliran darah ke jaringan lemak. Anda pun perlu bergerak aktif, entah dengan olahraga rutin atau aktivitas fisik.
Ketidakseimbangan hormon bisa jadi salah satu penyebab perut buncit. Ketidakseimbangan hormon ini disebabkan stres.
Ilmuwan dari Universitas Uppsala, Swedia menemukan, pria muda sehat yang tidak obesitas dan terpapar stres jangka panjang akan mengalami obesitas.
Hal utama yang bisa diambil dari temuan ini adalah Anda perlu menemukan cara untuk lebih santai dan menurunkan hormon kortisol atau hormon stres.
![]() |
Reddy menyarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan pembentukan otot untuk membakar lemak perut.
Daripada jalan kaki yang kurang membakar lemak, sebaiknya pilih latihan kardio yang intens. Jenis olahraga ini akan menghabiskan energi dan meningkatkan laju metabolisme setelah berolahraga.
Kurang tidur lebih banyak mendatangkan malapetaka, termasuk dampak buruk terhadap metabolisme. Saat tubuh tidak cukup istirahat, tubuh akan menghemat energi dengan memperlambat fungsi dasar.
Penumpukan lemak bisa terjadi berkat kombinasi keinginan tidak terkendali, sedikit kemauan karena lobus frontal (bagian otak untuk pengambilan keputusan yang masuk akal) terganggu.
Oleh karenanya, tidur cukup dan berkualitas bisa jadi cara mengecilkan perut buncit.
(els/asr)