Mengintip Jejak Benteng Penjaga Pala di Banda Neira

CNN Indonesia
Minggu, 25 Sep 2022 10:01 WIB
Benteng Belgica di Banda Neira, Maluku Tengah.
Jakarta, CNN Indonesia --

Banda Neira--masyarakat setempat menyebutnya Banda Naira- merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah. Daerah ini merupakan ibu kota administratif Kecamatan Kepulauan Banda, Provinsi Maluku Tengah.

Kepulauan ini menggugus 11 pulau vulkanik: Banda Besar (dulu dikenal dengan nama Lonthor), Neira, Hatta, Sjahrir, Gunung Api, Ay, Run, Nailaka, Manukang, Batu Kapal dan Karaka. Empat pulau terakhir dibiarkan tidak berpenghuni.

Dari wilayah mungil ini, Nusantara dikenal oleh Eropa pada abad ke-16. Saat itu Kepulauan Banda merupakan salah satu, atau bahkan satu-satunya daerah penghasil rempah Pala. Berkat rempah tersebut, bangsa Eropa menjadi kaya raya.

Sebagai daerah tertua dalam riwayat Nusantara, Banda Neira menyimpan banyak peninggalan bersejarah. Level kolonialisme di Kepulauan Banda boleh jadi paling maksimal yang pernah dilakukan Bangsa Belanda. Bahkan, daratannya yang tak lebih dari 60 kilometer persegi pun hingga dijaga ketat dengan sedikitnya 12 benteng bikinan Belanda hingga Portugis.

Infografis - Benteng dan Kapling Kebun Pala di Banda Neira

Di antara belasan benteng peninggalan Belanda tersebut, kini sedikitnya dua hingga tiga benteng yang terawat baik dan bisa dijadikan tempat berkunjung para wisatawan.

Berikut rangkum jejak peninggalan benteng Belanda di Kepulauan Banda, yang sempat disinggahi CNNIndonesia.com:

Benteng Nassau

Benteng Nassau terletak di Desa Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. CNN Indonesia/Safir Makki

Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang mendarat di Banda, yakni pada 1512. Kala itu mereka mendirikan benteng yang terbuat dari kayu di lokasi yang kemudian menjadi Benteng Nassau.

Pada akhir abad ke-17, Belanda datang dan mulai menggerus eksistensi Portugis di pasar rempah-rempah. Benteng Nassau diambil alih.

Artinya, Benteng Nassau merupakan benteng pertama yang dibangun oleh Bangsa Belanda di Banda Naira. Benteng ini dibangun pada 1607 di bawah kepemimpinan Admiral Verhoef.

Benteng Nassau dikenal juga dengan sebutan benteng air. Hal ini lantaran Nassau dikelilingi parit sebagai perisai alam, juga tempat kapal keluar masuk benteng menuju pelabuhan lama di Neira.

Letaknya yang berada di pesisir pantai, menjadikan Benteng Nassau sebagai labuhan kapal-kapal pengangkut rempah. Benteng ini juga difungsikan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah sebelum diangkut oleh kapal dagang Belanda.

Di sisi-sisi benteng dibangun parit besar yang di dalamnya mengalir air laut. Parit-parit berfungsi sebagai akses masuk kapal-kapal yang akan melakukan bongkar-muat dari dan ke dalam benteng. Karena dikelilingi oleh parit yang digenangi air laut, maka Benteng Nassau ini juga dikenal sebagai "waterkasteel".

Pada tahun 1612 terdapat catatan yang menyebutkan bahwa di Benteng Nassau terdapat 26 meriam, dan 48 bejana yang separuhnya berisi mesiu. Lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1617, pamor benteng ini tersebar ke seluruh pelosok dunia.

Benteng Nassau. CNN Indonesia/Safir Makki

Klik untuk selanjutnya Benteng Belgica..

Benteng Belgica


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :