Kriss Hatta mendapatkan banyak kecaman usai mengaku memacari seorang gadis berusia 14 tahun. Beberapa orang mengaitkan apa yang dilakukan Kriss Hatta dengan tindakan child grooming.
Apa itu sebenarnya child grooming?
Child grooming bisa didefinisikan sebagai upaya untuk memanipulasi korban yang masih di bawah umur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak International Convention for the Suppression of the Traffic Women and Children pada tahun 2021, child grooming dianggap sebagai salah satu bentuk kekerasan seksual pada anak yang paling parah. Child grooming dianggap sebagai awal mula dari pelecehan seksual.
Psikolog klinis Nuzulia Rahma mengatakan bahwa child grooming biasanya dilakukan dengan cara membangun hubungan yang dekat, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan korban. Hal-hal tersebut biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu.
Meski bukan merupakan bagian dari kelainan seksual, tapi child grooming kerap dilakukan oleh seorang pedofilia. Pedofilia sendiri diketahui sebagai kelainan seksual yang membuat seseorang memiliki nafsu seksual terhadap anak-anak dan remaja di bawah umur.
Perilaku ini bisa dilakukan siapa saja, bahkan termasuk anggota keluarga sendiri. Oleh karena itu, Anda perlu mewaspadai beberapa hal.
"Orang yang memberi perhatian berlebih, dalam bentuk ucapan, perilaku, dan hadiah-hadiah. Biasanya ini awal pendekatan pada anak," ujar Rahma pada CNNIndonesia.com, dalam sebuah kesempatan.
Orang tua disarankan agar tak ragu memberikan pendidikan seksual pada anak. Salah satunya tentang bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain.
"Edukasi seksualitas, termasuk juga pemahaman mengenai kondisi dan orang-orang seperti apa yang dapat membahayakan," ujar Rahma.
Child grooming juga bisa terjadi saat anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang terdekat, utamanya orang tua.
Tak ayal, saat ada pihak lain yang menawarkan ikatan emosional, anak akan mendapatkan apa yang mereka cari.
"Anak dapat merasa nyaman pada pelaku dan akhirnya dengan mudah dieksploitasi," jelas Rahma.
(tim/asr)