Menyusuri Sungai dan Hutan Mangrove demi Lihat Kunang-Kunang di Bintan

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 11:05 WIB
Di Bintan, saat menyusuri hutan di malam hari jangan lewatkan atraksi indah dari ribuan kunang-kunang yang berkelap-kelip di dahan pohon mangrove.
Hutan Mangrove di Bintan, Kepulauan Riau. (Foto: cnnindonesia/tiarasutari)

Saat tiba di tengah perairan, pandangan terasa luas. Benar saja, gugusan warna orange, kuning dan kemerahan tergambar di langit Bintan. Indah dan tentu saja terasa, hangat.

Pemandangan ini hampir setiap hari bisa dilihat di Sungai Kawal, tentu saja selama cuaca tidak mendung dan hujan.

"Tapi di sini jarang hujan, jadi mataharinya bagus terus," kata Hajidin, terkekeh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat kunang-kunang menari

Saat langit mulai gelap, Hajidin akan membawa kembali perahu ke tengah hutan mangrove. Mengajak pengunjung kembali menyusuri belantara hutan di tengah gelap, tanpa senter atau alat bantu penerangan apapun.

Mulanya memang terasa mencekam. Apalagi, angin laut juga diam-diam mulai masuk ke balik jaket. Dingin dan mungkin sedikit membuat merinding.

Makin masuk ke hutan, udara dingin makin menusuk. Pandangan juga makin gelap, tapi mata sudah mulai beradaptasi dengan gelap. Saat itulah, mulai terlihat kelap-kelip di balik rimbunnya pohon mangrove pinggir sungai.

"Itu kunang-kunangnya sudah mulai kelihatan," kata Hajidin berseru pada penumpang kapal yang dia bawa.

Berkeliling, menyusuri hutan mangrove di Sungai Kawal sambil menikmati matahari terbenam dan tarian kunang-kunang di malam hari adalah pengalaman yang tak terlupakan. CNN Indonesia/Tiara SutariBerkeliling hutan mangrove di Sungai Kawal, Bintan. (Foto: cnnindonesia/tiarasutari)

Benar saja, awalnya hanya satu titik, lama-lama jadi dua, tiga dan makin banyak. Di atas pohon berkelip layaknya pohon natal di bulan Desember. Indah dan tentu saja membuat pengunjung berdecak kagum.

Melihat kunang-kunang secara langsung rasanya bukan hal yang bisa dilakukan di tengah hiruk pikuk kota yang cahayanya tak pernah padam. Kunang-kunang suka gelap, karena di tengah gelap dia bisa bersinar terang.

"Makanya tadi saya tidak menyalakan senter, karena kunang-kunang bisa semakin jelas terlihat," kata Hajidin.

Makin masuk ke hutan, kunang-kunang yang berkelip semakin banyak. Hutan mangrove yang gelap jadi tempat berdansa para kunang-kunang ini. Mereka berpesta, bercahaya di tengah gelap dan dinginnya hutan mangrove.

Kurang lebih tur keliling hutan mangrove ini berjalan selama dua setengah jam. Untuk bisa menikmati paket keliling hutan mangrove, melihat matahari terbenam di tengah laut, dan hamparan kunang-kunang di tengah hutan saat malam kamu perlu merogoh kocek Rp850.000 per orang. Sementara untuk anak usia 3-11 hatun hanya dihargai Rp550.000 per anak.

(tst/wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER