Asfiksia disebut-sebut sebagai penyebab kematian terbanyak di tragedi Kanjuruhan. Apa itu asfiksia tragedi kanjuruhan? Kerusuhan yang terjadi di Malang, Jawa Timur, akhir pekan lalu mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dunia.
"Sebagian besar yang meninggal mengalami asfiksia," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Polresta Malang Kota, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/1) malam.
Apa itu asfiksia tragedi Kanjuruhan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asfiksia diartikan sebagai kondisi kurangnya oksigen atau kelebihan karbon dioksida dalam tubuh.
Asfiksia dikategorikan sebagai kondisi darurat medis. Jika tak ditangani dengan tepat dan segera, kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Kondisi ini bisa memicu sejumlah gejala. Berikut di antaranya, mengutip Healthline:
- suara serak,
- sakit tenggorokan,
- sulit menelan,
- sesak napas,
- hiperventilasi,
- kecemasan,
- konsentrasi pecah,
- sakit kepala,
- penglihatan kabur,
- kulit pucat dan membiru,
- detak jantung tak normal,
- tubuh teeasa lemah.
Dalam kondisi lebih parah, asfiksia dapat menyebabkan kegagalan beberapa organ tubuh lain seperti paru-paru, jantung, ginjal, dan otak.
![]() |
Untuk mengetahui apa itu asfiksia pada tragedi Kanjuruhan, Anda perlu tahu jenis-jenisnya. Salah satunya disebabkan oleh paparan bahan kimia. Berikut di antaranya.
Tenggelam membuat seseorang tak bisa bernapas karena menghirup air. Akibatnya, tubuh tak dapat mengirimkan oksigen ke organ tubuh lainnya.
Asfiksia jenis ini disebabkan oleh paparan zat kimia yang memotong suplai oksigen tubuh. Zat tersebut mengganti oksigen di paru-paru dan mengganggu proses pengiriman oksigen dalam darah.
Salah satu contoh bahan kimia yang bisa menyebabkan asfiksia adalah karbon monoksida. Menghirup karbon monoksida dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan karbon dioksida.
Chlorobenzylidenemalononitrile (CS) merupakan bahan kimia yang paling umum dijadikan bahan pembuatan gas air mata. Guru Besar FKUI Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa pada keadaan tertentu, paparan gas air mata bisa menimbulkan kondisi gawat napas.
"Bukan tak mungkin sesak napas akut [yang disebabkan paparan gas air mata] bisa berujung di gagal napas," ujarnya, Minggu (2/10).
Lihat Juga : |
Anafilaksis adalah reaksi alergi parah terhadap alergen. Selama anafilaksis terjadi, sejumlah bahan kimia dilepaskan dan bisa memicu gejala, termasuk salah satunya sesak napas.
Asma merupakan kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran udara.
Serangan asma yang parah membuat saluran udara membengkak dan menyempit. Jika tak ditangani, kondisi tersebut dapat memotong suplai oksigen.
Itulah pengertian soal apa itu asfiksia tragedi kanjuruhan.
Tersedak terjadi saat ada benda asing yang tersangkut di saluran napas. Kondisi ini membuat seseorang kesulitan menghirup oksigen.
Tercekik dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menghirup oksigen. Kondisi ini juga dapat menghambat sirkulasi oksigen dalam tubuh.
Demikian penjelasan mengenai apa itu asfiksia yang disebut-sebut dalam tragedi Kanjuruhan.
(asr)