40 Persen Wanita Mengidap Gangguan Kecemasan Umum, Kenali Faktanya
Satuan Tugas Layanan Pencegahan Amerika Serikat menyatakan semua orang dewasa di bawah usia 65 tahun harus melakukan skrining untuk gangguan kecemasan melalui sebuah pedoman baru.
Hingga kini banyak yang bertanya-tanya, seberapa umum gangguan kecemasan yang terjadi? Apakah ada populasi tertentu yang lebih berisiko mengidap gangguan kecemasan daripada lainnya? Apa saja gejalanya?
Faktanya, prevalensi gangguan kecemasan seumur hidup adalah 26 persen untuk pria dan 40 persen untuk wanita.
Mengutip CNN, Sabtu (8/10), hal ini berarti sekitar 1 dari 4 pria dan 4 dari 10 wanita dapat mengalami gangguan kecemasan di beberapa titik selama hidup mereka.
Menurut seorang dokter sekaligus analis medis CNN Leana Wen, hal ini jelas merupakan sebuah masalah yang perlu ditangani.
Gangguan kecemasan seperti depresi dan masalah mental lainnya harus diperlakukan dengan perhatian yang sama seperti yang pada umumnya diberikan pada masalah kesehatan fisik.
Apa itu gangguan kecemasan?
Leana Wen menegaskan pada perbedaan perasaan cemas dari diagnosis medis gangguan kecemasan. Kecemasan adalah reaksi normal terhadap stres. Setiap orang dapat merasakan beberapa tingkat kecemasan terhadap situasi dalam hidup mereka.
Gangguan kecemasan ditandai dengan rasa takut atau kecemasan yang terus-menerus dan berlebihan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi.
Kecemasan dapat menyebabkan orang menghindari situasi seperti keterlibatan sosial, fungsi profesional, janji temu atau bahkan tugas sehari-hari misalnya. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi pekerjaan, pendidikan, dan hubungan pribadi mereka.
Gangguan kecemasan mencakup berbagai diagnosis, termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, gangguan kecemasan sosial dan fobia tertentu.
Siapa saja yang berisiko terhadap gangguan kecemasan?
Kehadiran kondisi kesehatan mental pada seseorang meningkatkan kemungkinan dirinya mengembangkan gangguan kecemasan. Misalnya, depresi dan kecemasan sering tumpang tindih.
Sebuah studi besar menemukan bahwa 67 persen orang dengan depresi juga memiliki gangguan kecemasan. Terdapat juga hubungan antara gangguan kecemasan dan merokok dan penggunaan alkohol.
Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti kehilangan pekerjaan, berkabung atau kehamilan juga dapat meningkatkan kemungkinan gangguan kecemasan.
Apa saja gejala gangguan kecemasan? Orang dengan gangguan kecemasan dapat mengalami beragam gejala seperti;
- merasa gelisah,
- merasa panik atau malapetaka,
- sulit berkonsentrasi atau tidur ,dan
- mengalami serangan panik. Serangan panik ditandai dengan jantung berdebar-debar, sesak napas atau tangan dingin dan kesemutan.