Kasus penyakit ginjal misterius pada anak ditemukan melonjak dalam satu tahun terakhir. Apa saja gejala penyakit ginjal misterius pada anak ini?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkirakan penyakit ini telah menyerang sekitar 100 anak sepanjang 2022. Lonjakan paling signifikan terjadi pada dua bulan terakhir.
"Sampai saat ini, kita masih dalam proses investigasi, mencari tahu apa yang jadi penyebab dari gangguan [ginjal akut] ini, yang kasusnya melonjak pesat di dua bulan terakhir," ujar dokter spesialis anak konsultan Henny Adriani, disiarkan dalam kanal YouTube IDAI, Senin (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara medis, penyakit ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut progresif atipikal. Penyakit ini merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba.
Henny mengatakan, penyakit ini terjadi secara mendadak dan memiliki kondisi perburukan yang lebih cepat dari biasanya. Hal inilah yang membuatnya disebut sebagai 'penyakit ginjal misterius'.
Sampai saat ini, sebagian besar penyakit ginjal misterius di Indonesia terjadi pada anak usia di bawah enam tahun.
Sama seperti penyakit lainnya, gangguan ginjal akut ini juga memicu sejumlah gejala yang perlu diperhatikan.
Pada dasarnya, gejala penyakit ginjal misterius ini sama dengan penyakit ginjal pada umumnya. Salah satu yang paling kentara dapat dilihat dari produksi urine atau intensitas anak buang air kecil.
"Kalau di tahap awal, memang paling sensitif itu kita melihat produksi urine," ujar Henny. Orang tua perlu waspada jika anak tak terlihat buang air kecil dalam sehari.
![]() |
Selain itu, orang tua juga perlu mewaspadai beberapa gejala seperti berikut:
- demam,
- diare,
- muntah,
- gejala saluran napas seperti batuk pilek.
Beberapa gejala di atas, sebut Henny, umum ditemukan dalam kasus penyakit ginjal akut pada anak yang marak belakangan.
"Mereka biasanya datang dengan riwayat demam dan diare, mungkin juga muntah. Ada yang disertai atau tidak disertai gejala saluran napas misal batuk pilek," jelas Henny.
Gejala akan sangat terlihat jika fungsi ginjal menurun hingga 50 persen. Berikut di antaranya:
- pembengkakan,
- napas cepat dan dalam,
- gangguan elektrolit,
- kejang yang disebabkan tekanan darah tinggi.