Pria Bisa Alergi dengan Sperma Sendiri, Bersin-bersin saat Ejakulasi
Selama ini alergi sperma dialami oleh wanita. Namun, studi terbaru mengkonfirmasi bahwa pria juga bisa alergi terhadap spermanya sendiri.
Kondisi pria alergi terhadap spermanya sendiri disebut post-orgasmic illness syndrome (POIS). Sejauh ini, ahli menemukan ada sebanyak 60 pria dengan POIS.
Namun, dalam studi yang ditulis dalam jurnal Urology Case Reports, peneliti mengamati satu pria berusia 27 tahun dan melakukan perawatan terhadapnya.
Pria ini telah mengenal kondisinya sejak usia 18 tahun. Dia akan batuk, bersin, ruam di lengan, dan kelenjar getah bening bengkak setiap kali ejakulasi.
"Karena sifat menyedihkan dari gejalanya, dia secara aktif menghindari aktivitas seksual atau hubungan romantis," tulis peneliti, seperti dikutip dari Metro.
Kendati demikian, Andrew Shanholtzer, salah satu penulis studi dari Oakland University William Beaumont School of Medicine, bersama tim telah melakukan perawatan. Pria ini berhasil diobati dengan fexofenadine yang mampu mengurangi gejala hingga 90 persen.
Kenapa pria bisa alergi terhadap spermanya sendiri?
Peneliti belum menemukan konsensus terkait penyebab POIS. Namun, Shanholtzer mengatakan bahwa masalahnya mungkin dimulai setelah infeksi atau cedera pada testis. Cedera mengakibatkan sejumlah sperma bocor ke aliran darah dan direspons tubuh.
Normalnya, sperma memiliki membran yang memisahkannya dari bagian tubuh lainnya. Tapi, jika ini rusak, tubuh dapat mengaktifkannya sendiri.
Shanholtzer berkata, ada sel sertoli yang memelihara dan mengelilingi sperma. Sel ini membuat sperma tetap terisolasi dari sel kekebalan.
"Ketika sel Sertoli rusak, sperma terkena sistem kekebalan untuk pertama kalinya dan sistem kekebalan menyerang sperma seperti virus atau bakteri asing," jelas dia, seperti dikutip dari Daily Mail.
(els/asr)